Tanggapi Pergantian Mendes PDT dan Transmigrasi, Cak Imin Pilih Berkelakar

SEMARANG, Mediajateng.net – Cak Imin mengeluarkan kelakar yang membuat ratusan kadernya tidak berhenti tertawa dalam peringatan Harlah ke 18 Partai Kebangkitan Bangsa DPW Jawa Tengah di Hotel Patrajasa Semarang, Minggu (31/6). Salah satu kelakar Cak Imin terkait resafel dan jatah Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yang kini dipegang Eko Putro Sanjoyo yang juga kader PKB.
Di hadapan ratusan kadernya dalam kemeriahan Harlah PKB ke 18 tersebut, Cak Imin, sebagaimana Gus Dur yang menjadi pendahulunya, tidak pernah kehabisan kelakar politik, bahkan beberapa kelakar yang nyrempet-nyrempet bahaya.
Bagaimana tidak bahaya, dalam salah satu kelakarnya, Cak Imin mengungkapkan bahwa sebenarnya Eko Putro Sanjoyo tidak layak menjabat Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pos PKB yang sebelumnya diisi Marwan Jafar. Berikut kelakar orang nomor satu di PKB itu.

1. Tega, Pak Eko Menggusur Jabatan Pacarnya
Dalam sambutannya di Harlah PKB ke 18 di Semarang, Cak Imin membuka sedikit demi sedikit siapa sebenarnya Eko Putro sanjoyo. Memang nama tersebut tidak terlalu populer di beberapa kalangan. Namun, siapa sangka Eko Putro sanjoyo justru sangat dekat dengan Marwan Jafar, orang yang dia gusur posisinya. Bahkan, Cak Imin mengungkapkan kedekatan mereka berdua. “Saya heran itu, dua orang ini ko setiap hari dan malam bareng terus, kayak pacaran saja,” ungkap Cak Imin yang langsung disambut tawa riuh kader PKB.
Keduanya memang tercatat sebagai kader partai yang dibidani almarhum Gus Dur. “Semoga saja setelah ini, mereka tetap sering berjalan berdua, meski Pak Eko kejam, telah menggusur posisi pacarnya,” kelakar dia yang kembali disambut tawa dan tepuk tangan dari ratusan kadernya.
Seperti diketahui, dalam sambutannya pertama kali di hadapan pejabat eselon I dan II di kantor kementeriannya, Eko Putro sanjoyo berkelakar bahwa dirinya sering dimarahi sang istri, karena sering bersama Marwan Jafar. “Lha ini bagaimana ya, jalan sama lawan jenis dimarahi, jalan sesama jenis ko juga dimarahi,” kata Eko yang langsung membuat hadirin tertawa.

2. Kalau Bukan Pak Eko, Siapa Lagi?
Cak Imin mengungkapkan bahwa pemegang jabatan menteri dalam reafel 26 Juli lalu haruslah memiliki visi pengembangan yang luar biasa sebagaimana seorang pengusaha. “Saya tahu, pasti Pak Eko bakal menolak ketika ditunjuk sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, apalagi itu posisi sahabat dekatnya, Marwan Jafar,” kata Cak Imin.
Tapi, lanjut Cak Imin, resafel harus dilakukan dan Menteri Marwan harus diganti. “Saya meyakinkan ke Pak Eko, di PKB yang punya mentalitas pengusaha besar siapa coba, hanya Pak Eko,” kata Cak Imin sambil terkekeh.
Hadirin semakin tertawa ketika Cak Imin melempar ungkapan, “yang lain ini juga banyak pengusaha sebenarnya, pengusaha sablon kaos, spanduk, bendera, stiker yang berhubungan dengan kepartaian dan itu pun usaha musiman, ketika musim kampanye,” kelakarnya.

3. Dari Kepala Kantor sampai Menteri
Dulu, kata Cak Imin, dirinya dan Eko bisa dikatakan sebagai pengawal Gus Dur. “Itu pada masa awal berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa,” kata Cak Imin.
Ketika tengah gencar melakukan pergerakan, lanjut dia, semua pengurus keluar bekerja bersama. “Lantas terbersit, terus, kantor ini (PKB-red) siapa yang jaga? Kan lucu, banyak yang turun ke bawah, sementara kantor tidak ada orangnya,” ungkap dia.
“Karena ketika itu hanya ada saya dan Pak eko, sementara saya inginnya terjun langsung ke masyarakat, ya sudah Pak Eko yang kebagian menjaga kantor,” kata Cak Imin diiringi tawa kecilnya. “Tidak tahunya, kepala ‘penjaga’ kantor itu kini jadi menteri,” kata Cak Imin.

4. Tidak Layak Jadi Menteri Desa
Pos Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebelumnya diisi oleh Marwan Jafar. Cak Imin mengungkapkan, dalam resafel ini yang menjadi titik penting adalah pengelolaan dan pengembangan kementerian.
Seolah tidak mengambil pusing, Cak Imin menyikapi resafel pada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, justru dengan berkelakar. “Mestinya Pak Eko ini jangan sebagai Menteri Desa, tapi Menteri Perhubungan, tidak layak Pak Eko di situ,” kata dia sambil tertawa.
Eko Putro Sanjoyo merupakan penghusaha di bidang pakan ternak, peternakan ayam, dan produksi tepung ikan. Dia juga menjabat Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sejak tahun 2009. Selain itu, eko juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Central Proteina Prima Tbk. (MJ-016)

Comments are closed.