Resiko Berbisnis di Medsos. Tapi Untungnya Besar

SEMARANG, Mediajateng.net- Ketika 300 pemuda kreatif berkumpul, bukan keributan yang terjadi.
Namun pengusaha muda yang siap eksis di media sosiallah yang siap menghentakkan perekonomian ala generasi milenialah yang terbangun.

Ingin menciptakan pengusaha muda yang mampu memanfaatkan sarana media sosial secara maksimal itulah yang dilaksanakan di Auditorium Ir Widjatmoko, komplek kampus Universitas Semarang (USM).

Bukan hanya berharap besar, namun kepada audien yang didominasi kalangan anak muda dari berbagai universitas di Kota Semarang, dalam kegiatan Talkshow Entrepreneur dan Expo Festival Pengusaha Muda (Fespenda) yang bertajuk “Menangkap Peluang Bisnis Online” USM sengaja menghadirkan pengusaha sukses sekaligus artis nasional.

Sebut saja Christa Effira Hadinoto SE Spsi (Konsultan dan praktisi strategi penggunaan media sosial dalam bisnis online (IG)), serta Berlian Reza Rama Ismanto (Mahasiswa Bidikmisi USM penerima hibah KBMI 2018 dari Kemenristekdikti serta Owner Kharisma Clothing dan Jasiner), sengaja dihadirkan dalam acara yang diselenggarakan Entrepreneur Development Centre (EDC).

Dalam rilisnya, Selasa (18/12) dijelaskan, pemaparan Annisa banyak memberikan motivasi dalam menjalankan bisnis online. Disebutkan walaupun banyak resiko dalam dunia bisnis, namun baginya itu adalah hal biasa dalam berbisnis. Kondisi itu yang justru harus dihadapi dan dijadikan evaluasi.

“Ketika kalian mempunyai sebuah mimpi, tulislah mimpi itu di depan kamar kalian, bayangkan, usahakan dan doakan pasti akan tercapai mimpi kalian. Kalian adalah generasi berikut setelah kami, jangan cuma mengkomplain kinerja pemerintah tapi cobalah untuk menghasilkan sebuah karya, apa pun itu termasuk dalam memanfaatkan medsos kalian untuk menghasilkan suatu yang lebih bernilai,” tegas Annisa.

Sementara Sultan menyampaikan beberapa strategi dalam menangkap peluang bsinis online adalah selalu memanfaatkan medsos dengan sebaik-baiknya, konsisten dalam memposting, serta buat inovasi-inovasi terbaru untung bersaing dengan yang lain.

“Selain itu, kunci utama adalah selalu semangat. Mental-mental pebisnis harus selalu tanamkan, jangan mudah down. Mulai sekarang tentukan teman-teman kalian kalau kalian ingin menjadi orang sukses, bergaulah dengan orang sukses itu kuncinya,” katanya.

Berlian, pengusaha muda yang telah menelan pahit manisnya dunia usaha membagi pengalamannya kepada para peserta. Mahasiswa yang berlatar belakang dari keluarga kurang mampu ini memiliki impian besar menjadi seorang pengusaha sukses karena tidak ingin nasib yang ia alami juga dialami anak-anaknya kelak.

Hal inilah yang menjadi pecutan semangatnya untuk terus menekuni dunia usaha mulai dari usaha makanan ringan, minuman, reseller sepatu dan sampai sekarang dia lebih menekuni di usaha konveksi “Kharisma Cloting”.

Berlian mengaku sebenarnya usaha olshop sepatunya yang dulu lumayan menjanjikan, omset penjualan olshop sepatu perhari hingga 2,5 juta. Namun kesalahan yang menjadi pembelajaran ketika dia bangkrut dalam usaha tersebut adalah tidak adanya sistem yang bagus dalam mengelola hasil penjualan.

“Saya sempat bangkrut dalam usia 18 tahun, hal ini sempat menjadikan saya tidak bersemangat lagi, hingga akhirnya saya memutuskan untuk berhenti tidak berwirausaha dulu. Namun, pada akhirnya saya bangkit kembali untuk menekuni dunia usaha di bidang konveksi, yang menjadi pembelajaran saya terbesar adalah kesalahan sistem, tanpa sistem yang bagus usaha kalian akan gagal. Oleh karena itu sering-seringlah evaluasi,” urai Berlian.

“Untuk temen-temen yang masih muda ini, kesuksesan kalian bisa dilihat dari sini, keberhasilan kalian bisa dilihat dari apa yang kalian tekuni, dari apa yang kalian baca dan dari apa yang kalian contoh,” tegasnya memotivasi.

Sementara Christa Effira menegaskan bahwa sebenarnya peluang selalu ada disekitar kita, tinggal kita mau memanfaatkan peluang tersebut atau tidak, salah satunya adalah media sosial. Dunia digital sangat cepat berkembang. Hal ini sangat potensi sebagai media marketing.mj/505