Menelisik Penyebab Gagalnya 380 Siswa SMAN 3 Semarang di SNMPTN

SEMARANG, Mediajateng.net – Tidak lolosnya 380 siswa IPA Reguler SMAN 3 Semarang dalam SNMPTN masih menjadi “misteri”. Beberapa kemungkinan tengah diselidiki dan dikembangkan, termasuk penerapan sistem kredit semester disekolah terkait.
Di Jawa Tengah sendiri, ada 9 sekolahan yang menerapkan sistem kredit semester (SKS). Kasi Kurikulum Dikmen Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Bambang Supriono mengatakan SKS sudah diterapkan disejumlah sekolah sejak tahun 2011 dan hingga saat ini sudah ada 9 sekolahan yang memakainya yaitu SMAN 1 kudus, SMAN 3 Semarang, SMAN 1 Pati, SMAN 1 Salatiga, SMAN 1 Kebumen, SMAN 1 Wonosobo, SMA Karangturi Semarang, SMAN Takhasus Wonosobo, dan SMAN 3 Purwokerto. “Sudah sejak tahun ajaran 2011. Masih tahap rintisan. Yang mengalami seperti itu hanya SMAN 3 Semarang,” kata dia.
Tahun-tahun sebelumnya, input Pangkalan Data Sekolah & Siswa (PDSS) online menggunakan sistem reguler. Namun tahun ini, lanjut Bambang, diberikan dua opsi kepada pihak sekolah, menerapkan sistem reguler atau sistem baru. “Sistematika sistem baru seperti ini, misalkan ada kelas A sampai F, kemudian kelas A, B, C, dan D ada pelajaran Kimia semester ini, kemudian kelas E dan F tidak ada, kemungkinan semester berikutnya kelas E dan F yang ada Kimia. Nah, yang jadi masalah kalau pembagiannya (reguler dan baru) sama,” terang Bambang.
Sistem baru itu digunakan oleh SMAN 3 Semarang yang merasa sudah siap, sedangkan sekolah lainnya yang menerapkan SKS masih masukkan data dengan sistem lama. “Yang lain-lain misalnya di Wonosobo kami cek masih menggunakan sistem lama karena merasa belum siap dengan yang baru. Sepertinya yang menggunakan sistem baru hanya SMAN 3 Semarang,” ujarnya.
Menurut Bambang, sebenarnya sistem SKS yang diterapkan tidak ada masalah. Jika kesalahan ada pada personal sekolahnya, lanjut Bambang, buktinya siswa IPS di SMAN 3 Semarang bisa lolos SNMPTN. Jika yang salah sistemnya, ternyata sekolah lain tidak ada masalah. “Saya juga bingung, kalau sistemnya ternyata di sekoah lain tidak ada masalah, kalau personal, ternyata yang IPS masuk (SNMPTN),” tandasnya.
Oleh sebab itu memang perlu dicari secara seksama apa penyebabnya hingga 380 siswa IPA reguler SMAN 3 Semarang tidak lolos SNMPTN. Bambang menambahkan pihaknya juga turut mencari informasi membantu pihak seolah yang saat ini berusaha menemui ketua Panitia SNMPTN. “Kita hati-hati cari informasi termasuk kronologi sejelasnya agar informasi ini sama,” kata Bambang.
Sementara itu menurut panitia SNMPTN, ada nilai yang tak terisi dalam database online sekolah favorit yang menerapkan sistem SKS itu.
Seperti diberitakan, sebanyak 380 siswa SMAN 3 Semarang atau seluruh siswa IPA reguler tidak lolos SNMPTN, sedangkan di kelas IPS ada 24 dari 44 siswa yang lolos. Kemudian di kelas IPA akselerasi ada 14 siswa yang lolos dan ada 1 siswa yang melanjutkan kuliah di Jepang. (MJ-069)

Comments are closed.