DPRD Kota Semarang Kejar Realisasi Flyover dan Underpass Perlintasan KA

SEMARANG, Mediajateng.net – Dewan Perwakilan Rakyat Kota Semarang mendesak pembangunan flyover dan underpass pada perlintasan kereta api.
Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi menegaskan tingginya angka kematian pada kecelakaan di perlintasan kereta api di Kota Semarang harus dipikirkan oleh Pemerintah kota Semarang. “Jangan kita biarkan perlintasan kereta api kondisinya seperti itu terus menerus. Untuk itu kami mendorong Pemkot untuk mencanangkan tahun 2017 untuk realisasi flyover dan underpass,” tegas Supriyadi.
Terlebih, lanjut Supriyadi, saat ini double track sudah beroperasi. “Dengan naiknya intensitas kereta api, keberadaan palang pada setiap perlintasan tidak lah cukup,” tegas dia.
Selain antisipasi kecelakaan, pembangunan flyover dan underpass juga dimaksudkan untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi pada jam padat. “Kalau pagi dan sore hari, kita bisa cek di beberapa perlintasan pasti terjadi kemacetan,” ungkpa dia.
Tercatat, beberapa perlintasan yang menjadi titik kemacetan yakni, perlintasan Kaligawe di Cilosari, jalan Kaligawe Raya, Jalan Hasanuddin, Jalan Madukoro, Jalan Empu Tantular, Kokrosono, Anjasmoro dan Jalan Stasiun Jerakah.
Sementara itu, Manager Humas PT. KAI Daop IV Semarang, Gatut Sutiyatmoko menjelaskan bahwa palang pintu yang ada di perlintasan KA bukanlah alat pengaman utama pada perlintasan, terlebih pada jalur double track. “Pada semua perlintasan kami telah memberikan sosialisasi berupa spanduk dan rambu-rambu, biasanya kecelakaan terjadi karena masyarakat tidak disiplin dan kurang waspada,” kata dia.
Menurut Gatut, pihaknya sendiri mendukung jika adanya wacana dan pembangunan underpass ataupun flyover di perlintasan kereta, karena hampir sebagian besar perlintasan kereta api rawan kecelakaan. Saat ini terdapat sekitar 553 perlintasan KA dengan rincian 334 perlintasan resmi dengan rambu-rambu, 18 perlintasan tidak sebidang dan 95 tiitik perlintasan liar. (MJ-069)

Comments are closed.