Disulap, Begini Wujud Bendung Klambu Grobogan

Grobogan, Mediajateng.net – Dulu, bendung klambu hanya sebatas sebuah bendungan yang berisi air untuk saluran irigasi dan penyaluran listrik melalui PLTA Klambu. Kini, Bendung Klambu mempunyai daya tarik baru. Tujuannya tidak lain untuk memberikan wahana rekreasi murah bagi masyarakat, yakni adanya Taman Bendung Klambu.

Sebenarnya, proyek revitalisasi pengerjaan Taman Bendung Klambu ini belum seratus persen selesai. Namun, lokasi tersebut menjadi rujukan terbaru bagi warga Grobogan, khususnya masyarakat sekitar Bendung Klambu, menjadi tempat ngabuburit yang asyik. Seperti yang dilakukan Daryati, warga Godong, yang mengajak anak-anaknya berswafoto di areal Taman Bendung Klambu ini.

“Dulu waktu jaman saya masih kecil biasa saja. Jalannya juga waktu itu nggak sebagus sekarang ini. Setelah saya punya anak, saya melihat perkembangan Bendung Klambu ini sudah jauh lebih bagus daripada sebelumnya. Apalagi sudah ada Taman Bendung Klambu ini. Cocok sekali untuk wisata edukasi bagi anak-anak saya,” kata Daryati, yang sengaja mengajak anak-anaknya berwisata di tempat tersebut sembari menunggu buka puasa.

Meski Daryati tahu jika pembangunan taman ini belum selesai. Terlebih, masih ada kendaraan besar keluar masuk ke area proyek ini, ia tetap menomorsatukan kewaspadaan. Selain Daryati, beberapa warga juga mempergunakan momen menunggu matahari terbenam di taman ini. Nia, misalnya. Siswa sebuah SMA di Purwodadi ini, lebih suka nongkrongbareng dengan teman-temannya di taman tersebut. Mereka mempergunakan momen sore hari untuk melihat sunset tersebut.

“Dulu pernah piknik ke Bali, ke Pantai Kuta. Lihat sunset. Ternyata di sini, kita juga bisa lihat matahari terbenam. Tidak kalah indah sunset-nya. Hawanya juga sejuk kalau sore. Terus cocoklah buat kita untuk nongkrong bareng,” kata Nia.

Rubhan Ruzziyanto, kepala BBWS Pemali Juwana mengatakan, pembangunan Taman Bendung Klambu ini sesuai dengan amanat dari Kementerian PUPR yakni adanya ruang terbuka hijau (green park) sebagai kelengkapan dalam pembangunan waduk dan bendungan. Dengan adanya ruang terbuka hijau ini bisa menjadi ruang publik yang positif bagi masyarakat.

“Pembangunan Taman Bendung Klambu ini sesuai dengan amanat dari kementerian pusat PUPR agar didesain dengan memberi unsur ruang terbuka hijau. Di Indonesia sudah banyak contohnya, seperti di Waduk Pluit Jakarta Utara. Dulu terlihat kumuh, sekarang sudah tertata dengan taman-tamannya. Hal ini dilakukan agar proyek infrastruktur itu tidak kaku dan tidak ala kadarnya. Jadi ke depannya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat publik,” katanya.

Sementara itu, PPK Irigasi Rawa Dua Bendungan Klambu, Devi S. Maulana mengatakan, proyek revitalisasi Bendung Klambu ini ditarget dapat selesai tahun ini. Meski ditargetkan rampung akhir tahun ini, pihaknya membuat pagar pembatas untuk memperlancar pengerjaannya.

“Saat-saat Ramadhan seperti ini, saya akui banyak masyarakat yang datang ke taman ini. Apalagi pembangunannya tinggal pada tahap pemolesan saja. Tentu saja, ini sangat menarik minat warga untuk datang ke taman tersebut. Namun, kami membuat pagar pembatas agar masyarakat tidak masuk ke dalam area proyek yang belum selesai pengerjaannya,” papar Devi S. Maulana.

Meski sudah banyak masyarakat yang datang untuk berekreasi ke taman ini, Devi mengaku tidak tahu pasti apakah Taman Bendung Klambu akan menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Grobogan.

“Setelah proyek ini selesai, nanti kami serahkan ke instansi terkait. Tanggung jawab ke depannya ke instansi yang bersangkutan untuk pengelolaannya. Entah itu mau dibuat destinasi wisata baru atau mau dibuat seperti apa. Kami hanya membuatkan konsep fisik taman dan mengerjakan proyeknya sesuai amanat Kementerian PUPR pusat,” tandasnya. (Ag-MJ)