Pengelolaan Transportasi Umum di Jateng, 101 Armada di 6 Koridor. Koridor ke 7 Wonogiri

Media Jateng, Semarang– Pemerintah provinsi Jateng, masih terus bangkitkan sektor transportasi umum.

Menghubungkan sejumlah kawasan, transportasi umum telah menyebar dan menghubungkan sejumlah kawasan.

Sistem pengelolaan transportasi umum di Jawa Tengah ternyata membuat iri warganet.

Di antara warganet itu menjadikan pengelolaan transportasi umum di Jawa Tengah sebagi contoh.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta Bandung Jadi Pusat Keunggulan dan Daya Saing Indonesia

Selain menjadi alternatif dalam mengurai kemacetan, pengelolaan transportasi umum melalui Trans Jateng juga memberikan insentif dan kemudahan bagi masyarakat, khususnya kelas pekerja, pelajar/mahasiswa, dan veteran.

Gubernur Jawa Tengah mengatakan moda transportasi umum di Jawa Tengah merupakan salah satu prioritas untuk memberikan layanan yang mudah dan murah kepada masyarakat, khususnya para pekerja, pelajar/mahasiswa, dan veteran.

Manfaat dari layanan moda transportasi umum itu diberikan melalui pengoperasian BRT Trans Jateng.

“Tarif yang sangat murah, yakni Rp4.000 untuk penumpang umum (jauh-dekat) dan Rp2.000 untuk veteran, pelajar/mahasiswa, dan pekerja,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikutip dari unggahan akun media sosialnya, Selasa 20 Desember 2022

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, menambahkan pengelolaan transportasi umum yang ditangani oleh Pemprov Jateng adalah angkutan antar kota dalam provinsi.

Baca juga: Lasmi : Proyek Kereta Cepat perlu diruwat karena banyak masalah

Pengelolaan itu dilakukan dengan memberikan insentif dan kemudahan bagi pemilik atau pengusaha transportasi umum, baik pengaturan rute sampai perizinan.

“Yang kami operasionalkan langsung itu angkutan aglomerasi BRT Trans Jateng,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro.

“Sudah ada 6 koridor nanti tahun 2023 akan dibuka satu koridor lagi. Busnya milik penyedia layanan, jadi kami beli layanan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah.

Enam koridor yang sudah beroperasi antara lain ;

Koridor 1Bawen (Ungaran)-Tawang (Semarang)

Koridor 2 Bulupitu (Purwokerto)-Bukateja (Purbalingga)

Koridor 3 Bahurekso (Kendal)-Mangkang (Semarang)

Koridor 4 Surakarta-Sragen

Koridor 5 Kutoarjo (Purworejo)-Borobudur (Magelang)

Koridor 6 Halte Penggaron (Semarang)-Terminal Godong (Grobogan).

Dari enam koridor yang berjalan itu ada 101 armada BRT Trans Jateng yang beroperasi.

Sebanyak 98 armada beroperasi secara normal dan 3 armada sebagai cadangan jika bus yang lain mengalami masalah.

Tahun 2023 ditargetkan akan ada rute baru Surakarta-Wonogiri.

Henggar menjelaskan, pengembangan BRT Trans Jateng terus dilakukan.

Salah satunya adalah sistem pembayaran cahsless atau nontunai.

Pembayaran nontunai ini dapat menggunakan tapping kartu, QRIS, atau menggunakan aplikasi Si Anteng yang juga sudah bekerja sama dengan perbankan dan layanan nontunai.

Ini bentuk pelayanan mudah yang kami berikan karena tidak semua penumpang tidak bawa uang pas.

“Kami juga kembangkan shelter dan armada ramah disabilitas, petugas juga kami latih untuk penanganan penumpang disabilitas,” ungkapnya.

“Memang belum semua koridor karena ada armada yang masih pakai high deck. Ke depan kami akan kembangkan lagi untuk layanan terbaik bagi semua masyarakat,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro.

Dari penjelasan itu, maka tidak salah jika banyak warganet yang iri. Banyak warganet yang bermimpi di daerahnya dikembangkan moda transportasi umum seperti yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah.

Misalnya seperti yang disampaikan oleh pemilik akun twitter @fmhd8 saat menanggapi unggahan atau cuitan dari akun @Outstandjing pada tanggal 10 Desember 2022 tentang pengalaman naik angkutan umum di Bandung.

Akun @fmhd8 menulis bahwa ia merupakan orang Bandung yang merantau ke Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ia juga mengaku heran dengan bagaimana pengelolaan transportasi umum di Bandung yang jauh berbeda dengan di Kota Semarang dan Jawa Tengah.

Cuitannya tentang perbandingan transportasi umum di Bandung dan di Semarang pada tanggal 10 Desember 2022 itu mendapatkan sebanyak 2.459 suka, di-retweet sebanyak 614 kali, dan ada sekitar 345 komentar atau balasan.

Selain itu ia juga mencuitkan tentang BRT Trans Jateng yang sudah semakin baik dalam memberikan pelayanan dilengkapi dengan cuitan koridor BRT Trans Jateng yang sudah beroperasi.

“Bagaimana dengan Trans Jateng? Sama, mereka semakin hari juga semakin improve. Mulai dari layanan hingga sarana. Baik Trans Jateng maupun Trans Semarang operatornya adalah konsorsium angkutan existing, ini meminimalisasi adanya gesekan dengan transportasi existing,” tulisnya. Cuitan ini juga banyak mendapatkan respons dengan 210 kali disukai, 40 kali retweet dan 12 komentar.

Beberapa balasan dari cuitan @fmhd8 itu antara lain ada dari akun @semyengg. Ia menulis pengalaman dan manfaat dari BRT Trans Jateng.

“Sebagai pengguna trans Jateng Purbalingga Purwokerto sangat membantu banget, dulu naik bis biasa bayar nyampe 20k sekarang cuma 4k aja, udah gitu ada trans Banyumas. Semoga tiap kabupaten di Jateng bisa terkoneksi sama bus kek gini,” tulisnya membalas akun @fmhd8.

Lalu ada akun @stormiaddict yang membalas, “Sekarang udah ada transjateng jadi lebih enak. Bisa naik bus trans smpe luar semrg. Trs nunggunya cepet gk nyampe 10 menit udh dateng. Ku kira seluruh indo udh bagus gini transport umumnya, ternyata semarang doang, “. Mj/70