Harapan Hidup Warga Semarang Tertinggi Nasional

SEMARANG, Mediajateng.net – Berbagai inovasi layanan kesehatan yang diinisiasi oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi beberapa tahun terakhir telah berhasil menjadikan warga Kota Semarang sebagai masyarakat dengan angka harapan hidup tertinggi di Indonesia.

Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Semarang pada tahun 2017 adalah sebesar 77,21 tahun, dan capaian tersebut menjadi tertinggi di Indonesia.

Tercatat Angka Harapan Hidup Kota Semarang tahun 2017 yang sebesar 77,21 tahun tersebut jauh lebih tinggi di atas capaian daerah-daerah lain di Indonesia, sebut saja Kota Yogyakarta 74,35 tahun, Kota Denpasar 74,17 tahun, Kota Surabaya 73,88 tahun, Kota Bandung 73,86 tahun, Kota Jakarta Selatan 73,84 tahun, Kota Medan 72,4 tahun, atau bahkan Kota Makassar dengan capaian 71,51 tahun.

Tingginya Angka Harapan Hidup Kota Semarang tersebut juga menjadi kontribusi terbesar penyumbang capaian Angka Harapan Hidup Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 yang tercatat sebesar 74,08 tahun, serta Angka Harapan Hidup Indonesia dengan capaian sebesar 71,06 tahun.

Raihan tinggi kota yang dinobatkan sebagai ‘Kota Paling Tangguh Di Dunia’ pada tahun 2016 dalam ajang 100 Resilient Cities tersebut dihasilkan oleh berbagai program layanan kesehatan gratis yang diberikan Pemerintah Kota Semarang, di bawah kepemimpinan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Sebut saja layanan berobat gratis untuk semua warga dengan ‘Universal Health Coverage’ (UHC), layanan ambulance gratis 24 jam bernama ‘Ambulance Hebat’, hingga layanan konsultasi dokter gratis secara online melalui hotline 1500-132.

Atas suksesnya pembangunan kesehatan di Kota Semarang itu, berbagai apresiasipun tertuju pada Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut. Salah satunya datang dari Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF), yang memberikan penghargaan dua kali berturut-turut pada tahun 2017 dan 2018.

Pada tahun 2018 ini, IndoHCF menobatkan Kota Semarang sebagai daerah dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terbaik di Indonesia. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Hendi pada malam penganugerahan Indonesia Healtcare Forum Innovation Award 2018, di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (26/4). Upaya Hendi yang menginisiasi program GIAT (Gerakan Ibu dan Anak Sehat) melalui deteksi dini kesehatan menjadi tolok ukur penting dalam penghargaan tersebut.

Terkait penghargaan tersebut Hendi mengaku senang dan mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Indonesia Healthcare Forum.

“Saya rasa apresiasi ini bukan hanya menjadi penambah motivasi kami, tetap juga daerah-daerah lain untuk dapat berkonsentrasi pada pembangunan kesehatan warganya”, tutur Hendi.

Hal ini penting, lanjut Hendi, karena kesehatan menjadi salah satu komponen penting pembangunan manusia yang membutuhkan komitmen tinggi dalam pembangunannya.

Di sisi lain, perwakilan IndoHCF, DR. dr. Supriyantoro Sp.p, MARS menjelaskan jika apresiasi yang diberikan tersebut menjadi bagian dari dukungan terhadap perkembangan dunia kesehatan di Indonesia.

“Kita harus memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah melakukan upaya inovasi di bidang kesehatan”, pungkas Supriyantoro.