Petugas DLH Kota Semarang membersihkan timbunan sampah yang menghambat aliran sungai untuk mencegah banjir.

Cegah Banjir, DLH Kota Semarang Ajak Warga Kelola Sampah dengan Bijak

Media Jateng, Semarang – Sejumlah wilayah di Kota Semarang seperti Kecamatan Genuk dan Pedurungan, pada Selasa (28/11) kemarin, tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi akibat diguyur hujan deras selama satu malam.

Menyikapi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk mengelola sampah secara bijak dan tidak membuang sembarangan, terutama di sungai, guna mencegah banjir.

“Kami mengajak masyarakat Kota Semarang untuk bersama-sama berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan,” kata Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suranggono, Rabu (29/11).

Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membuang sampah di sungai yang akan menghambat aliran air, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan.

Artinya, kata dia, pengelolaan sampah secara bijaksana adalah kesadaran yang harus ditumbuhkan masyarakat sebagai langkah preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah bencana banjir.

Bambang Suranggono mengingatkan pengelolaan sampah, termasuk larangan membuang sampah secara sembarangan, sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang Nomor 6/2013 tentang Pengelolaan Sampah.

Selain membuang sampah sembarangan, kata dia, perda tersebut juga mengatur larangan-larangan lainnya, seperti membakar sampah yang harus dipatuhi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

Secara terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Semarang, Adi Jatmiko mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah.

“Sosialisasi terus dilakukan untuk mendorong masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah yang baik. Jadi, bukan hanya penanganan, tetapi juga pengurangan sampah sesuai dengan Perda Nomor 6/2013,” ungkapnya.

Dalam menghadapi tantangan musim penghujan, lanjutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Seperti diketahui, pada Selasa (28/11/2023) kemarin, sejumlah wilayah di Kecamatan Genuk dan Pedurungan, tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi setelah semalam diguyur hujan deras.

Wilayah yang terkena banjir itu merupakan kawasan yang bermuara ke Sungai Tenggang dan Sringin akibat tidak optimalnya rumah pompa di kedua sungai tersebut dan saluran yang tersumbat sampah, seperti di depan Kantor Kecamatan Muktiharjo Lor, saluran air yang berdekatan dengan rel kereta api (KA) terlihat penuh dengan eceng gondok dan sampah yang membuat air meluber ke jalan.(ot/mj)