DEMAK, Mediajateng.net – Jawa Tengah dinyatakan siaga satu, pasca aksi bom bunuh diri di sejumlah lokasi di Jatim, termasuk aksi nekat kelompok teroris di Mapoltabes Surabaya.
Mengantisipasi aksi terorisme di wilayah Demak, Polres Demak memperketat pengamanan di sejumlah tempat ibadah, tempat keramaian, obyek vital serta Mapolres Demak sendiri.
Pengamanan sejumlah gereja di Demak melibatkan anggota TNI Kodim 0716 Demak dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Demak.
Banser NU Demak menyatakan kesiapannya membantu Polri menjaga keamaanan dan ketertiban di Kota Wali. Banser juga siap melawan kelompok radikal yang ingin menggoyahkan NKRI.
“Banser sebagai ‘tentaranya NU’ , di manapun berada siap bergerak bersama memerangi segala bentuk aksi terorisme yang menjadi musuh agama dan negara,” kata Nurul Muttaqien, Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Demak,
Kapanpun dibutuhkan, Banser NU siap sedia membantu polri mengantisipasi terjadinya aksi teror di wilayah Demak.
“Saya perintahkan seluruh Banser di Kabupaten Demak untuk membantu polri menjaga tempat- ibadah di Demak termasuk Gereja. Kita pastikan semua tempat ibadah itu aman,” ucap Nurul yang juga Ketua DPRD Demak.
Banser Demak turut prihatin atas serangakain peristiwa berdarah yang terjadi di Surabaya. Para pelaku teror hanyalah kumpulan orang – orang pengecut yang ingin memecah belah NKRI.
“Wahai para pelaku aksi teror, jangan jadi pengecut. Hadapi kami secara jantan. Jangan lagi kau tumpahkan darah saudara-saudara kami yang tidak berdosa dengan cara-cara biadab. Kami tidak takut, akan kami lawan para penghianat bangsa ini,” kecamnya.
Ansor dan Banser Demak, mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh para pelaku bom bunuh diri yang mengatasnamakan jihad. Tindakan mereka yang tidak berperi kemanusian, tidak bisa dibenarkan dan tidak ada di agama manapun.
“Kami takkan biarkan mereka mengoyak – oyak dan mencabik bangsa ini. Mari jaga dan selamatkan seluruh anak negeri. NKRI harga mati,” tandasnya