Semarang – mediajateng.net
Animo memanfaatkan keuntungan di sektor saham pasar modal masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat, dibandingkan investasi abal – abal yang akhirnya merugikan masyarakat sendiri.
“Tingkat kesulitan kesadaran masyarakat memahami pasar modal, karena produk ini tidak familiar dibandingkan produk jasa keuangan lainnya, seperti halnya jasa pegadaian. Padahal masyarakat punya banyak pilihan, tidak melulu hanya investasi di bank konvesional.”demikian dikatakan Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal, Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jawa Tengah – DIY, Sarjito.
OJK Regional 3 Jawa Tengah – DIY telah melakukan survey terhadap animo masyarakat jawa tengah terhadap investasi di sektor pasar modal. Hasilnya pada tahun 2016, meski angka literasi masyarakat naik sekitar 3,79 persen dari 2,7 persen pada tahun 2013, angka inklusi atau ketertarikan untuk berinvestasinya hanya naik di angka 0,1 persen saja.
“Ini menjadi tantangan OJK untuk terus memberikan sosialisasi di tengah masyarakat. Termasuk menyelenggarakan lomba stocklab Pasar Modal Mahasiswa se Jawa Tengah pada tanggal 7 Maret 2017 mendatang.” tambahnya (MJ-202)