Evita Nursanty Berharap Pelaku UMKM Dapat Bangkit Lewat Asuransi dan Penjaminan dari IFG

GROBOGAN, mediajateng.net – Lembaga keuangan Indonesia Financial Group (IFG) berperan serta dalam pemulihan ekonomi nasional melalui asuransi dan penjaminan UMKM.

IFG berkolaborasi dengan beberapa lembagga keuangan lainnnya dengan memberikan asuransi atau penjaminan kredit bagi para pelaku UMKM.

Dalam kegiatan Sosialisasi Peran IFG dan Anak Perusahaan dalam Menyediakan Produk Asuransi Penjaminan di Masyarakat, Evita Nursanty menerangkan kolaborasi sangat penting untuk segera dilaksanakan.

Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan melalui kegiatan sosialisasi ini, penjaminan kredit untuk UMKM ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Seperti beberapa pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan yang juga menerima bantuan berupa penjaminan kepada mereka dari berbagai jenis usaha.

“Dengan adanya program asuransi dan penjaminan dari Indonesia Financial Group (IFG) ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat memperkuat inovasi dan upaya untuk terus menciptakan produk dan layanan yang dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini,” tambah Evita, sapaan akrab Evita Nursanty.

Kegiatan sosialisasi ini digelar di Pendopo Kabupaten Grobogan dan dibuka langsung oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni dan mengundang beberapa narasumber seperti R Soeko Agung dari PT Jasa Raharja, Trio Witarko dari PT Jamkrindo dan Umam PT Jasindo serta Bobby Cahyadi dari PT Askrindo.

Indonesia Financial Group (IFG) sendiri sudah melakukan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp198 triliun.

Penjaminan KUR ini rencananya akan diproyeksikan dalam kurun waktu lima tahun mendatang yakni sampai 2024. Plafon KUR juga akan meningkat sebesar 17,4 persen dengan total Rp 325 Triliun.

PT Askrindo dan PT Jamkrindo sendiri bahkan telah memiliki tugas sebagai penjamin kredit modal kerja bagi UMKM sejak Juli hingga Desember 2021.

Program pemulihan ekonomi nasional Rp 18,4 triliyun ini akan disalurkan untuk 892 ribu debitur melalui 17 bank konvensional dan 12 bank syariah.

Sementara Askrindo dan Jamkrindo telah menargetkan pemberian penjaminan sebesar Rp 30,5 triliun dengan total jumlah debitur mencapai 1,8 juta.

“Jamkrindo dan Askrindo memberikan penjaminan kepada bank. Dengan artian, risiko kredit bank tersebut ditopang oleh Jamkrindo dan Askrindo untuk memberikan confidence level bank agar berani menyalurkan kredit secara prudent,” tambah Evita.

Pihaknya juga berharap IFG bersama anak usahanya ini semakin berperan dalam pembangunan nasional seperti melalui pengembangan industri keuangan yang lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, asuransi dan penjaminan.

Evita juga berharap lembaga keuangan lain agar bisa menghadirkan perubahan di bidang keuangan seperti asuransi, investasi dan penjaminan yang akuntabel, prudent dan transparan serta tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.

“Semangat kolaboratif dengan tata kelola perusahaan yang transparan kita harapkan menjadi landasan IFG dalam bergerak untuk menjadi penyedia jasa asuransi, penjaminan, investasi yang terdepan, terpercaya, dan terintegrasi, dan menjadi masa depan industri keuangan di Indonesia,” ungkap perempuan yang terpilih dari Dapil III Jateng ini.

Menurut Evita, IFG Life juga berkembang dengan proses persiapan operasional pada Oktober 2021 melalui pengalihan portofolio setelah menuntaskan restrukturisasi polis Jiwasraya.

“Kita berharap dengan penambahan modal negara (PMN) Rp20 triliun yang sudah disetujui beberapa waktu lalu ini apat mewujudkan performa keuangan IFG Life yang semakin baik terutama ekuitas maupun rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC)-nya yang makin tangguh,” tambah Evita. (MJ/AG).