DLH Kota Semarang Targetkan 1000 Bank Sampah Terdaftar KLHK di Tahun 2024

Media Jateng, Semarang, – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menargetkan 1000 Bank Sampah terdaftar di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2024.

Saat ini DLH terus mendorong terbentuknya Bank Sampah dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Menurut Kepala Dinas DLH Kota Semarang Bambang Suranggono, saat ini sudah ada 497 Bank Sampah yang telah aktif dan terdaftar secara resmi di Kementrian Lingkungan Hidup, dan sebanyak 375 Bank Sampah rintisan.

“Yang sudah terdaftar di Register Nasional Pengolahan Sampah ada 497 Bank Sampah. Dan sebanyak 375 di antaranya masih dalam tahap rintisan dan berlokasi baik di RT maupun RW, Kota Targetkan 1000 Bank Sampah terdaftar resmi,” katanya, Rabu (13/11/2023).

Bambang mengungkapkan, meskipun sejumlah Bank Sampah masih berstatus rintisan dan belum terdaftar di Register Nasional Pengolahan Sampah, DLH Kota Semarang telah memberikan pendampingan aktif.

“Bank Sampah rintisan ini nantinya akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kelurahan setempat, untuk kemudian DLH Kota Semarang akan membantu pengajuan ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ungkapnya.

Menurut Bambang sebanyak 497 Bank Sampah yang sudah terdaftar dan 375 Bank Sampah rintisan tengah berkontribusi positif di tingkatan masyarakat, mulai dari pemilahan hingga pemilihan sampah rumah tangga.

Disisi lain DLH Kota Semarang juga terus melakukan pendampingan terutama kepada 375 Bank Sampah rintisan.

“Kita memiliki petugas penyuluh lapangan bank sampah untuk melakukan pendampingan,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pilot project dengan menyediakan 16 titik tempat pemilahan sampah rumah tangga.

“Jadi total ada 16 titik itu sudah mulai pilah sampah dari rumah, kita sediakan kantong plastik, kita sediakan tempat sampah organic dan nonorganic. Kami sediakan angkutan roda tiga nya. kemudian saat dibawa ke TPS itu sudah dipisah antara sampah organic dan nonorganic,” bebernya.

Bambang Suranggono berharap bahwa keberhasilan program Bank Sampah ini dapat menjadi contoh dan mendorong partisipasi dari setiap level, mulai dari tingkat RT hingga kecamatan.

Dengan demikian, kesadaran lingkungan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dapat merambah ke seluruh kelurahan di Kota Semarang.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam pengurangan sampah, tetapi juga dalam menciptakan masyarakat yang peduli lingkungan.(ot/mj)