Trasaksi Non Tunai Di Gerbang Tol Paling Lambat Akhir Oktober 2017

Swmarang – mediajateng.ne

PT Jasamarga Semarang optimis penerapan transaksi nontunai di semua gerbang tol di wilayahnya bisa terlaksana pada Oktober 2017 mendatang, menyusul Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memberlakukan transaksi nontunai di seluruh ruas tol paling lambat 31 Oktober 2017.

Penerapan sistem ini bertujuan untuk mempercepat proses transaksi, sehingga diharapkan mampu menekan antrean kendaraan di semua gerbang tol, sekaligus diyakini dapat memangkas waktu transaksi secara signifikan

DGM Operation Jasamarga Semarang Aprimon mengatakan saat ini kemajuan penerapan sistem transaksi nontunai belum mencapai 50%, namun optimistis sistem tersebut bisa diterapkan di semua gerbang tol pada Oktober mendatang.

“Jasamarga masih terus melakukan penambahan dan penyesuaian alat baca kartu uang elektronik (e-money) serta sosialisasi kepada pengguna, bahkan disiapkan untuk alat untuk mengecek saldo serta pengisian ulang, baik di dekat pintu gerbang maupun di sejumlah rest area di jalan-jalan tol di wilayah Jateng,” ujarnya selepas acara Focus Group Dialog (FGD) yang mengangkat tema “Transaksi Nontunai Bagi Pengguna Alat Transportasi” di Hotel Horison, Semartang, Rabu. (13/9)

Selain itu, k Jasamarga bersama perbankkan juga terus melakukan persiapan alat pembayaran serta layanan isi ulang kartu, sehingga bisa mempermudah masyarakat pengguna tol.

‎”Peralatan membaca kartu sangat diperlukan. Kalau alatnya tidak bisa sulit pengguna mengetahuinya.‎ Bahkan ada SAM Multiapplet yang bisa  bisa membaca semua kartu bank yang ditunjuk oleh BI. Top up nanti bisa satu kartu di semua tempat, bagaimana seperti bisa seperti ATM bersama,” tuturnya.

Sebagai uji coba, Jasamarga akan menerapkan sistem transaksi nontunai ini pada pintu gerbang meliputi gerbang Tembalang, Gayamsari, Muktiharjo, Manyaran dan Banyumanik. Bahkan sebanyak 18 gardu yang sementara tersisa masih menggunakan tunai dalam pembayarannya, dan segera menyusul diubah menjadi GTO yang bisa dilewati semua golongan kendaraan.

Menurutnya, selama ini banyak waktu terbuang untuk transaksi di gerbang tol, mulai dari menerima pembayaran, memastikan uang yang dibayarkan pas, hingga menghitung kembalian. Hal itulah yang kerap kali menimbulkan kemacetan di jalan tol.

Penerapan transaksi non-tunai di setiap gerbang tol yang akan diberlakukan pada 31 Oktober mendatang juga kemungkinan akan berdampak. Namun, bagaimanakah nasib petugas gardu setelah semua transaksi tol menjadi non-tunai? Masih dibutuhkankah tugas mereka?.

Aprimon menuturkan semua pegawai yang bertugas melayani pembayaran tunai tidak akan dipecat setelah penerapan transaksi nontunai. Namun semua pegawai itu akan dialihtugaskan ke unit kerja lain, misalnya seperti menjual ‎kartul tol non-tunai di gardu atau unit pemeliharaan.

Data Jasamarga Semarang menyebutkan penggunaan jalan tol di wilayah Jateng terus mengalami peningkatan hingga Agustus lalu rata-rata mencapai 150.000 kendaraan setiap hari, dari sebelumnya rata-rata hanya 120.000 kendaraan per hari.

Sementara itu, Zedo Faly, Regional Transaction And Consumer Head Bank Mandiri Region VII Jawa 2 Jateng dan DIY mengatakan tingkat transaksi nontunai di ruas jalan tol di Jateng terus meningkat sejak Januari hingga Juli 2017 lalu mencapai senilai Rp90 miliar dan diperkirakan hingga Desember 2017 bakal meningkat senilai Rp270 mliar hingga total selama 2017 bisa mencapai Rp360 miliar,

“Kami optimis transaksi nontunai di semua ruas tol di Jateng tol bakal naik 200 % hingga akhir tahun ini, setelah penerapan pembayaran dengan pengunaan kartu nontunai diberlakukan mulai Oktober mendatang,” ujarnya.

Menurutnya, sejak Januari hingga Juli lalu Bank Mandiri telah mengeluarkan sebanyak 13.550 kartu pembayaran nontunai tol untuk kebutuhan di Jateng, bahkan Agustus-September bertambah lagi 8.561 kartu nontunai.

Jumlah kartu nontunai itu, lanjutnya, hanya yang terjual di kantor-kantor cabang Bank Mandiri di wilayah Jateng, bukan termasuk yang disediakan di sejumlah toko retail dan gerbang-gerbang tol. (MJ-303)