Milenia Bukan Hanya Penonton, Tapi Diajak Mengawasi

Bawaslu “Go To School” Ajak Siswa Jadi Pengawas Partisipatif

GROBOGAN, Mediajateng.net – Ayo pilih, ayo nyoblos dan awasi bersama. Pemilu sudah dekat. Ajakan itu disampaikan di depan generasi milenial di Purwodadi.

Informasi bernada ajakan itu, terutama yang sedang duduk di bangku sekolah menengah tingkat atas.

Mereka yang sudah memasuki usia 17 tahun berhak menjadi peserta pemilih pada Pemilu mendatang. Meski keseharian mereka belajar di sekolah, namun mereka berhak mendapatkan pengetahuan tentang Pemilu guna meningkatkan kesadaran siswa untuk memilih di pesta demokrasi 17 April 2019 mendatang.

Cara yang termudah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya Pemilu kepada para siswa yaitu melalui sosialisasi. Hal itu juga dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Grobogan, Jumat (1/2/2019).

Sosialisasi dilaksanakan di SMAN 1 Purwodadi dan diikuti seluruh siswa dari kelas XII.

Terlihat para siswa antusias menjelaskan materi yang diberikan narasumber Fitria Nita Witanti. Dalam pemaparannya, Ketua Bawaslu Grobogan tersebut memberikan pengetahuan sekaligus pemahaman tentang pentingnya memberikan hak suaranya di pemilu mendatang.

Dalam sosialisasi tersebut, para siswa juga diajak menjadi pengawas partisipatif. Dengan menjadi pengawas partisipatif ini, para siswa diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada teman-teman seusianya untuk ikut mensukseskan kegiatan Pemiu ini.

Salah satunya Afifah Diane Yunani, atau yang akrab disapa Yuna. Duta Wisata Grobogan 2018 tersebut menyatakan antusias menjadi pengawas partisipatif.

“Setelah diberikan penjelasan tadi, saya minat menjadi pengawas partisipatif. Alasannya, kegiatan ini sangat penting karena satu suara menyangkut kemajuan suatu negara dan pemilu itu sendiri adalah sebagai pilar demokrasi,” kata Yuna.

Yuna mengakui, sosialisasi mengenai Pemilu ini baru diterimanya kali pertama. Sebelumnya ia kerap mendapatkan banyak sekali sosialisasi dari instansi-instansi terkait.

“Selama bersekolah di SMAN 1 Purwodadi ini, banyak sekali sosialisasi-sosialisasi yang saya ikuti. Dan yang membuat saya tertarik dan menilai sangat penting adalah sosialisasi tentang Pemilu ini. Ya itu tadi alasannya, satu suara menyangkut kemajuan suatu negara,” ujar siswa kelas XII tersebut.

Fitria Nita Witanti mengatakan, selama sepekan ini pihaknya akan melakukan sosialisasi tersebut kepada para pemilih pemula. Sosialisasi ini lebih ditekankan kepada pengawasan partisipatif dalam Pemilu.

“Di waktu lain, kita akan menggelar sosialisasi kepada generasi milenial yakni para pemilih pemula, terkait pengawasan partisipatif dalam Pemilu,” ujar Fitria Nita, usai penyampaian materi kepada para siswa.

Pihaknya juga berharap, para pemilih pemula ini dapat menjadi pengawas partisipatif Pemilu. Dengan begitu, berbagai pelanggaran dapat diminimalisir, diantaranya money politics, ujaran kebencian, dan hoax.

“Tadi kita mengimbau kepada para siswa agar mau berperan serta untuk mensukseskan pemilu. Mereka ini bisa menjadi sumber informasi adanya pelanggaran pemilu yang terjadi di sekitar lingkungan masing-masing,” tambah Fitria, sapaan akrabnya.
Ke depan, Bawaslu Grobogan berencana merekrut pelajar dan generasi milenial yang mempunyai hak pilih menjadi partisipan mengawasi TPS. Fitria menilai, para siswa masih steril dari berbagai kepentingan.

“‎Syarat pelapor merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih serta pemantau yang terdaftar. Mereka bisa melaporkan pelanggaran-pelanggaran. Jangan khawatir tentang identitas mereka, nanti bisa dilindungi‎,” jelas Fitria.mj/Ag