Diduga DIkeroyok Pemuda ini Tewas di Rumah Kosong

Semarang-mrdiajateng.net

Seorang pemuda ditemukan tewas di sebuah rumah kosong di Jalan Warigalit Raya, RT04 RW07, Krapyak, Semarang, Kamis (8/7/2017) sekira pukul 15,30. Diduga prmuda penuh tato ini merupakan korban tewas akibat pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang.

Dugaan tersebut didasari dari identifikasi petugas Inafis Polrestabes Semarang, bahwa di tubuh korban ditemukan sejumlah luka lebam bekas pukulan. Pemuda yang tewas ini diketahui bernama Afrizal (18) warga Jalan Galungan, Kelurahan Krapyak, Semarang.

Dari keterangan saksi yang juga teman korban, Ahmad Nadif (15) mengatakan, pada Rabu (7/6/2017) kemarin sekitar pukul 18.45, dirinya melihat Afrizal turun dari tembok pembatas rel kereta api di sekitar lokasi. Setelah itu, korban dengan menghampiri Nadif yang saat itu tengah nongkrong bersama empat teman lainnya.

“korban menghampiri kita, mukanya lebam. Langsung kita tolong, dan kita bawa ke rumah kosong,” terang Nadif.

Di rumah kosong itu, Nadif dan temannya Dio Irfan Dwi Kurniawan (13) sempat membersihkan luka-luka yang ada di wajah korban. Nadif juga membelikan es batu untuk menghilangkan luka lebam korban.

“Habis itu, dia tiduran di ruang tamu. Saya tanya kok mukanya lebam kenapa, korbsn diam saja, lalu kita mau antar pulang dia, tapikorban menolak. Akhirnya kita tinggal pulang, dia sendirian,” tuturnya.

Keesokan harinya, Kamis (8/7/2017), Dio bersama temannya, Firsa Yudi Ardiansyah (14) sekitar pukul 13.30 datang ke lokasi untuk bertemu korban. Mereka melihat Afrizal nampak tertidur di kamar. Saat coba dipanggil, korban diam saja, lalu coba dibangunkan ternyata sudah meninggal dunia.

Selanjutnya mereka melaporkan ke warga selanjutnya melapor ke Polsek Semarang Barat. Petugas bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tkp.

Tim Inafis melakukan identifikasi jenasah korban, dan ditemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban. Selanjutnya, jenasah korban Afrizal dibawa ke RSUP dr Kariyadi untuk dilakukan autopsi.

Terpisah, Kapolsek Semarang Barat Kompol Arianto Salkery saat hendak dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp oleh mediajateng.net teekait kasus ini tidak menjawab walau pesan tersebut tekah terbaca. (MJ-303)