Pagelaran Seni dan Pameran Media Pendidikan PGSD Universitas Muria Kudus Memukau Penonton

KUDUS- Sembilan penari cantik muncul dari samping panggung. Mereka mengenakan baju warna merah muda dengan variasi kain pingggang warna menyala bermotif keemasan yang menjuntai ketika dipegang. Di atas kepala berhias mahkota indah berbulu warna ungu lembut dengan kening kepala penari dihiasi pernak-pernik indah warna putih keemasan.
Saat salah satu penari, Rahma, mulai menari Tari Geyol Denok Semarang di depan panggung dengan lincah dan gesit, dua lampu spotlight pelangi dari belakang menerangi panggung. Selain itu Lighting variasi kerlap-kerlip berwarna putih, kuning, merah dan biru yang menghiasi langit-langit Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK) terlihat sangat Indah dan mempersona. Ditambah suara alunan musik yang merdu dan rancak membuat tarian Geyol Denok Semarag yang dilakukan dengan anggun gemulai itu terlihat sangat memukau di depan sekitar 300 penoton yang hadir, pada Selasa (11/7).

Acara tersebut merupakan bagian dari Pagelaran Seni dan Pameran Media Pembelajran PGSD FKIP UMK yang diikuti oleh semua mahasiswa PGSD semester 4 dengan tema Express Your Culture and Creation. Acaranya diantaranya ada penampilan 18 grup tari yang berbeda dari hampir seluruh nuantara seperti penampilan tari Lenggok Nusantara. Tari galaksi surya majapahit, Tari Pendet Bali, dan sebagainya.

Selain tari ada fashion show batik seni rupa, dan ada 10 penampilan grup band mewakili seni musik. Ada juga pameran media pembelajaran dan juga donor darah kerja sama dengan KSR Kampus UMK.

Dosen mata kuliah seni, Prodi PGSD FKIP Universitas Muria Kudus Nur Fajri mengatakan Kegiatan pagelaran seni dan pameran media pembelajaran ini merupakan Produk mata kuliah Pendidikan Seni dan Sumber Media semester empat. Mahasiswa boleh memilih bidang Seni yaitu bisa seni rupa, seni tari musik.

“Kegiatan ini sudah diadakan kali keempat. Tujuan pementasan dan gelar karya ini secara khusus membekalai mahasiswa terampil keterampilan seni dan membuat media pembelajaran. Secara umum untuk melestarikan kebudayan dan seni daerah,” ungkap Nur Fajri