Pertama Kali di Era Walikota Hendi, Semarang Peringati Hari Cerebral Palsy

SEMARANG, Mediajateng.net, – Untuk pertama kalinya Kota Semarang memperingati Hari Cerebral Palsy se-dunia bersama puluhan anak penyandang cerebral palsy. Pada hari yang sama, sebanyak 6 kabupaten/kota lain juga memperingati , seperti Karanganyar, Kudus, Batang, Solo, Kendal dan Kabupaten Semarang pada hari Minggu (6/10).

Bertempat di Ruang Difabel Semar Cakep (Semarang Penyandang Cacat Kepedulian) yang berlokasi di Kecamatan Semarang Barat, bersama Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, peringatan gerakan kepedulian pada penyakit neurologis atau otak yang menyerang saraf motorik tersebut, diadakan dengan penuh kegembiraan.

Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun optimis jika anak-anak berkebutuhan khusus setiap harinya dapat semakin merasakan nyaman tinggal dan tumbuh di Kota Semarang. Hendi secara khusus menyebutkan jika dengan adanya peringatan hari Cerebral Palsy di Kota Semarang, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran banyak pihak untuk lebih memberi perhatian kepada masyarakat berkebutuhan khusus.

“Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi dalam mendukung dan memfasilitasi kebutuhan para penyandang cerebral palsy agar mereka senantiasa tumbuh berkembang kuat dan mandiri,” tegas Hendi.

“Dan dengan peringatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa semangat dari pemerintah pusat, provinsi dan kota telah bergeser bukan lagi pada aktivitas memberi bantuan tetapi lebih ke arah penyetaraan anak difabel seperti anak lainnya,” tambahnya.

Menyaksikan aksi dan kebolehan para penyandang cerebral palsy, Hendi semakin yakin bahwa momentum peringatan ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa anak cerebral palsy sama seperti anak lainnya. Mereka, lanjut Hendi memiliki kemampuan khusus yang harus didukung dan didorong melalui treatment atau perlakuan khusus pula.

Hendi juga mengapresiasi ketangguhan para ibu, relawan, jajaran kecamatan Semarang Barat serta tenaga medis Puskesmas Karangayu yang telah mendukung aktivitas anak-anak dengan sangat ikhlas, kuat dan sabar.

Untuk itu, Hendi berharap agar aktivitas pelayanan di Semar Cakep dapat dijadikan role model untuk kecamatan lain sehingga pelayanan serupa dapat dirasakan oleh warga penyandang cerebral palsy khususnya yang ada di seluruh Kota Semarang.

Sementara itu, salah satu pegiat komunitas difabel, Vita Maryunani merasa sangat senang dan terharu atas kepedulian serta semangat semua pihak termasuk Wali kota Semarang beserta jajaran pemerintah.

Dirinya berharap perhatian tersebut terus diberikan sebagai dukungan terhadap keberlangsungan ruang difabel Semar Cakep dan anak-anak penyandang cerebral palsy. Sebagaimana diketahui bahwa Semar Cakep hadir di Kota Semarang sejak Mei 2018, sebagai tempat sharing dan penyuluhan bagi para penyandang difabel.

Biasanya mereka bertukar informasi tentang lowongan pekerjaan untuk para difabel. Anggota di Semar Cakep sudah mencapai 83 orang dengan puluhan relawan yang tergabung untuk mendampingi aktivitas mereka. (ot/mj)