Semarang

Wakil Ketua Dewan: Mana Kinerja Pengelola Kawasan Kota Lama?

×

Wakil Ketua Dewan: Mana Kinerja Pengelola Kawasan Kota Lama?

Sebarkan artikel ini

SEMARANG, Mediajateng.net – Guna meningkatkan daya pikat kota lama sebagai kawasan wisata unggulan, Pemerintah Kota Semarang diminta menyiapkan grand design sebagai acuan pembangunan ke depan.
Kekhawatiran munculnya pembangunan secara serampangan di kota lama dilontarkan dilontarkan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Joko Santoso. “Jangan terkesan berkembang sendiri tanpa arah. Mumpung masih dalam proses pertumbuhan dan belum berkembang secara maksimal, rambu-rambu perlu disiapkan sehingga kota lama akan mampu mendorong pariwisata di Kota Semarang secara optimal,” ungkap dia, Senin (16/5).
Joko menjelaskan, keberadaan Pengelola Kawasan Kota Lama (P2KL) di bawah kepemimpinan Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu seyogianya sudah menyusun arah kebijakan terkait keberadaan kota lama.
Dengan begitu, pertumbuhan bisnis yang dibuka di kawasan andalan parisata di Kota Semarang itu bisa selaras dengan upaya penyelamatan kawasan dan bukan sebaliknya, lantaran pertumbuhan ekonomi malah membuat bangunan kuno lenyap karena dianggap kurang optimal dan kurang menampung keinginan pelaku usaha.
Dengan begitu, lanjut Joko, tidak saja dari segi ekonomi, namun juga dari sektor pariwisata akan berkembang. “P2KL yang dipimpin langsung oleh bu Wawa (Wawali) segera buat grand design kota lama. Terus disosialisasikan setelah dibuatkan Perwal,” ungkap politisi dari Partai Gerindra, saat dihubungi melalui ponselnya.
Joko menambahkan, memang kota lama bisa jadi destinasi unggulan tetapi harus yang terkonsep secara menyeluruh. “Konsep, baik fungsi, manajemen, pengaggaran maupun publik relationnya. Perencanaan yang bagus tanpa didukung manajemen, pengaggaran dan PR- tidak ada gunanya. Dan begitu sebaliknya,” imbuhnya.
Joko menyarankan, Pemkot Semarang seharusnya mengambil langkah untuk menyelamatkan keaslian bangunan. Jika bangunan sudah diubah, menjadi tanggungjawab pemilik untuk mengembalikan keaslian dari bangunan yang telah hilang. “Kita amankan dulu keaslian gedung dan wilayah kota lama. Baru buat perencanaan berikutnya. Karena daya tarik kota lama ya dari nilai sejarah yang terkandung di wilayah itu,” tagasnya. (Mj070)