Wakil Gubernur Jateng Taj Yadin Penguatan Kurikulum Cegah Kekerasan di Pondok Pesantren

Media Jateng – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin kembali ingatkan perlunya penguatan kurikulum pembelajaran di pondok pesantren.

Salah satunya, ungkap Wakil Gubernur dengan penguatan kurikulum pembelajaran.

Penguatan, menurut Wagub Jateng Taj Yasin diperlukan untuk mencegah kekerasan yang terjadi di pondok pesantren.

Pembahasan penguatan kurikulum dipondok pesantren dilakukan Gus Yasin panggilan Wakil Gubernur Jawa Tengan saat menerima

Lembaga Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jawa Tengah, Rabu 15 Desember 2021 malam.

Kepada Gus Yasin Lembaga Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama memaparkan beberapa program.

Untuk itu, RMI NU Jawa Tengah meminta Wakil Gubernur ikut berkontribusi dalam penyusunan Perda Pesantren yang direncanakan dibahas pada Januari 2022.

“Beliau mengajukan beberapa usulan untuk (lingkungan) pondok pesantren,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Tengah.

“Terkait pemerintah bagaimana kedekatan dengan pesantren dan juga Perda Pesantren,” terang Gus Yasin sapaan akrabnya usai menerima RMI NU.

Selain itu, Ia bersama RMI NU membahas terkait penguatan kurikulum muatan lokal atau materi pembelajaran.

“Juga sekaligus penguatan di mulok atau materinya yang mana kita dorong untuk melakukan pembelajaran kitab salaf lagi,” katanya.

Sehingga, nantinya diharapkan dari penguatan pembelajaran tersebut akan membentuk akhlak yang mulia dan tidak rancu.

Sementara itu, Wakil Ketua RMI NU, Fadlullah, usai acara mengatakan ada beberapa program dari RMI NU yang bisa diharmonikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Terlebih dengan lahirnya undang-undang pesantren, kita ingin ada program-program terhadap penguatan terhadap pesantren putri intinya di situ,” jelasnya.mj/70