UPGRIS Kenalkan Eco Enzym Sejak Dini pada Pelajar Sekolah

Media Jateng, Semarang – Permasalahan lingkungan yang saat ini sedang dihadapi secara nasional diantaranya permasalahan sampah. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik seperti sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.

Salah satu bentuk pengolahan sampah yang relatif mudah tetapi sangat bermanfaat adalah pengolahan sampah organik berupa kulit buah-buahan dan sisa bahan sayur menjadi larutan eco enzim. Seperti yang dilakukan oleh Dr Ary Susatyo Nugroho MSi, Dr Endah Rita Sulistya Dewi MSi, serta Dr Ling Maria Ulfah Ssi MPd bersama tim pengabdian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) baru-baru ini di SMP N 2 Pringsurat kabupaten Temanggung. Kegiatan peltihan ini juga melibatkan relawan eco enzim Indonesia Jawa Tengah.

Ary menyampaikan jika Eco enzyme merupakan larutan organik kompleks hasil dari proses fermentasi sisa bahan organik (kulit buah dan sisa sayuran) selama minimal 90 hari. “Eco Enzyme disebut larutan sejuta manfaat, berwarna coklat gelap, dan memiliki aroma asam segar khas fermentasi. Berkenaan dengan eco enzim, peserta didik SMP Negeri 2 Pringsurat Temanggung telah mengenal dan mencoba untuk membuat dengan bimbingan dari guru. Namun demikian hasil yang diperoleh belum sepenuhnya memuaskan,” tutur Ary.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena proses pembuatan yang dilakukan belum memenuhi standar pembuatan eco enzim yang benar. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan cara pembuatan eco enzim yang benar kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Pringsurat Temanggung,” imbuh Ary.

Ary bersama tim akan melaksanakan sosialisasi tentang Eco enzim yang lengkap dan benar. Kedua, pelatihan cara pembuatan Eco enzim yang benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Ketiga, FGD tentang manfaat eco enzim secara umum dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, pelatihan cara penggunaan Eco enzim yang benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Sebagai sekolah yang bervisi peduli lingkungan, maka SMP Negeri 2 Pringsurat berupaya untuk mengelola sampah di lingkungan sekolah sekaligus membekali peserta didik tentang cara pengelolaan sampah. SMP Negeri 2 Pringsurat membentuk tim Kelompok Lingkungan Hidup Remaja Pelestari Lingkungan Sekolah. Salah satu capaian positif terpenting dari SMP Negeri 2 Pringsurat adalah adanya unit pengolahan sampah dan pengolahan air limbah, serta gerakan air leri untuk menyiram tanaman sebagai upaya mengatasi kelangkaan air pada musim kemarau. Saat ini SMP Negeri 2 Pringsurat telah memperoleh penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi. (MJ/60)