Kangen Masakan Desa? Datang Saja ke Tampah Jowo Sukirah, Makan Sambil Lihat Pemandangan Alam

Semarang, mediajateng.net, – Resto tradisional Tampah Jowo Sukirah bisa menjadi rekomendasi bagi yang ingin bernostalgia masakan sang ibu di rumah.

Tampah Jowo Sukirah juga menjadi salah satu rekomendasi resto terbaik di Kota Semarang yang asyik buat nongkrong sambil menikmati pemandangan alam perbukitan.

Resto Tampah Jowo Sukirah berlokasi di Jalan Jalan Kompol R Soekanto Kelurahan, Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang,

Resto ini menyuguhkan berbagai menu tradisional khas jaman dulu yang tidak bisa kalian dapatkan di resto lain.

Menu yang disajikan mulai dari olahan Mangut, Sayur Lodeh, Sayur Asem, Cumi Hitam, Pepes Pindang, Sayur Bayam hingga Pecak Sambal Ikan Asap.

Suasana resto pun sangat kental dengan view tempo dulu, baik dari segi bangunan resto, cara penyajian hingga alat masak yang menggunakan alat tradisional.

Menurut Putri Beverly, pengelola Tampah Jowo Sukirah, selain makanan besar, resto ini juga menyediakan menu jajanan dan minuman tradisional yang saat ini jarang dijumpai.

“Kita sediakan aneka jajanan pasar yang mungkin saat ini sudah jarang kita jumpai,” katanya.

Puteri mengungkapkan, banyak resto di Kota Semarang akan tetapi yang mengusung tema dan menu khas tradisional, masakan rumahan itu sudah sangat jarang.

“Kebanyakan resto yang ada mengusung tema modern, dengan menu moder. Kita mencari resto yang khusus masakan rumahan, masakan desa itu saat ini jarang. Ini bisa menjadi tempat untuk bernostalgia untuk masyarakat yang rindu masakan rumahan,” ungkapnya.

Untuk harga menu di resto Tampah Joso Sukirah lanjutnya, sangatlah terjangkau yakni mulai dari Rp 5 ribu hingga kisaran Rp 30 ribu saja.

“di Grand Opening Tampah Jowo Sukirah ini kita ada diskon 50 persen untuk 3 hari kedepan,” tambahnya.

Sementara itu, Owner Tampah Jowo Sukirah, Kisworo Rudiyanto mengatakan, restoran ini bisa bisa dijadikan tempat untuk bernostalgia dengan masakan semasa kecil.

“Nama Sukirah diangkat dari Nama Ibu, sengaja mengangkat tema tradisional. Ini bisa dijadikan tempat nostalgia untuk dengan masakan tradisional semasa kecil,” ungkap pria yang akrab disapa Rudy Rudensia ini.(ot/mj)