DEMAK, Mediajateng.net – UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak memberikan santunan kepada 80 anak yatim piatu, Senin (10/10). Santunan tersebut merupakan salah satu kegiatan tetap setiap memasuki tanggal 10 Muharam di tahun hijriah.
Penerima santunan terdiri dari siswa SD sebanyak 58 anak, siswa TK 14 anak dan 8 siswa Kelompok Bermain. Santunan anak yatim yang merupakan agenda rutin itu, digelar tiap tanggal 10 Muharam oleh jajaran UPTD Dikpora Karangtengah.
Selain dihadiri oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Himpaudi dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia Kecamatan Karangtengah, juga dihadiri oleh Bupati Demak, HM Natsir.
Menurut Kepala UPTD Dikpora Karangtengah, Mugiyatmi, S.Pd., M.Pd. , dana santunan yang dibagikan tersebut adalah hasil pengggalangan sukarela di tingkat Satuan pendidikan di SD, TK dan Kelompok Bermain di wilayah Karangtengah. “Ini adalalah bulan baik, jadi agenda santunan ini menjadi momentum berbagi kasih sayang untuk sesama. Meskipun nilai pemberiannya tidak seberapa tetapi inilah bentuk kasih sayang kami terhadap anak anak yang sudah kehilangan orang tuanya,“ ucap Mugiyatmi didampingi Staf Bidang Pendidikan Masyarakat, Kusfitria Marstyasih.
Sementara itu, Bupati Demak, HM Natsir dengan menyalami anak yatim memgungkapkan bahwa orang yang tidak mau bersedekah sesungguhnya lebih kejam dari perampok. “Sebab dirinya memakan hak anak yatim dan orang miskin yang membutuhkan.” Kata HM Natsir.
Selain itu dia juga berpesan kepada pendidik dan tenaga kependidikan di wilayahnya untuk mendidik dan membimbing murid dengan penuh kasih sayang. “Santunan anak yatim yang dilakukan oleh praktisi pendidikan sebagai teladan kebaikan untuk anak sejak usia dini. Semoga amalan amalan baik selalu dilakukan sehari hari oleh kita semua,“ harap Bupati.
Salah satu penerima santunan, Anisa Nur Hidayah, siswi SDN Wonowoso 2 , mengaku senang menerima santunan. Gadis cilik yang hidup bersama ibu dan adiknya itu, rencananya akan mempergunakan uang santunan tersebut untuk membeli seragam sekolah. “Bapak sudah tidak ada. Ibu kerja menjhit. Iya, seneng banget Om. Nanti buat beli seragam baru,” kata siswi kelas 4 tersebut. (MJ-045)
Comments are closed.