Grobogan-mediajateng.net- Bulan Suro dalam kalender Jawa, sudah menjadi tradisi bagi warga untuk tidak menggelar hajatan.
Karenanya, dampak yang dirasakan para biduan dan musisi mereka sepi order manggung. Kesempatan itu, kemudian dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan aman.
Dengan tetap berdandan secantik mungkin, biduan dan musisi yang tergabung dalam PAMMI Grobogan menghibur warga sembari mengumpulkan donasi untuk korban kebakaran yang sering terjadi di Grobogan.
Tidak biasanya Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia DPC Grobogan “manggung” di jalanan. Sebanyak 50 anggota dengan sound system seadanya, mereka menyanyi di pinggir jalan. Beberapa anggota lainnya membawa kardus kosong setengah terbuka di bagian atasnya bertuliskan “Pekerja Seni Peduli Korban Kebakaran.”
Aksi yang dilakukan ini menyita perhatian para pengendara yang berhenti di lampu merah Jalan Purwodadi-Blora, tepatnya perempatan Wirosari, Minggu (23/9/2018). Tidak sedikit para pengendara ini memberikan sebagian kecil uang yang mereka miliki untuk disumbangkan kepada para korban kebakaran melalui para artis PAMMI ini.
Tak hanya pengendara sepeda motor saja. Para pengendara mobil ber-AC pun juga membuka jendelanya untuk memberikan sumbangan melalui para artis dangdut ini.
“Terima kasih ya, Pak,” kata mereka.
Beberapa hari sebelumnya, mereka juga melakukan aksi yang sama. Yakni di perempatan R. Soeprapto, tepatnya di perempatan eks PUK (sekarang Diskominfo-red). H. Edi Suparlan, ketua PAMMI DPC Grobogan mengatakan, kegiatan aksi sosial memang lebih sering dilakukan di organisasi ini.
“Sebenarnya hanya skill dan keikhlasan yang dimiliki para seniman melakukan penggalangan dana unuk saudara kita yang terkena bencana. Karena kehendak dari semua pengurus serta anggota PAMMI DPC Grobogan, kami bersatu untuk menggali dana bagi korban bencana kebakaran rumah,” kata Parlan, sapaan akrabnya.
Dari penggalangan dana hasil ngamen tersebut, lanjut dia, selama tiga hari telah mendapatkan dana sekitar Rp 12 juta. “Kita menggali dana dari ngamen selama tiga hari sebesar kurang lebih 12 juta. Pertama dimulai pada hari Selasa (18/9/2018) di Pulokulon, Selo dan Tawangharjo. Hari Kamis (20/9/2018) di perempatan PUK dan hari Minggu (23/9/2018) ini kita adakan di penggalangan dana di wilayah Timur yaitu di Wirosari dan di Bunderan Getasrejo,” papar Parlan.
Mengenai titik fokus korban kebakaran, pihaknya akan menyalurkannya langsung usai kegiatan sosial ini berakhir, Senin (24/9/2018) nanti. Diungkapkan Parlan, selain kegiatan aksi sosial ini, pihaknya juga sering melakukan kegiatan kerohanian.
“Ya itu kami lakukan selama masih ada waktu,” pungkas Parlan. (Ag-Mj)
Comments are closed.