Suplai Tinggi, Tapi Konsumsi Ikan Warga Jateng Rendah

SEMARANG, Mediajateng.net – Tidak tercapainya target konsumsi ikan per kapita di Jawa Tengah dalam satu tahun memaksa Pemerintah Jawa Tengah harus memutar strategi untuk meningkatkan. Saat ini, tercatat tingkat konsumsi ikan per kapita Jawa Tengah hanya 23 Kg per tahun dari target 36 Kg.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Lalu Muhammad Syafriadi beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa Sebagian besar hasil nelayan, justru didistribusikan ke provinsi tetangga dan ekspor. “Suplai ikan kita sangat mencukupi, tapi kesadaran konsumsinya yang masih rendah,” tutur dia.
Hal itu, lanjutnya, disebabkan karena masyarakat masih terpengaruh paradigma lama. Misalnya bahwa makan ikan bisa menyebabkan alergi atau cacingan. Bahkan di beberapa daerah, masih ada anggapan, jika ibu hamil atau menyusui tidak boleh mengonsumsi ikan.
Menurut Lalu, itu jelas salah kaprah. Produk ikan justru sangat baik untuk perkembangan otak, khususnya bagi anak-anak karena kaya omega tiga. Di negara-negara maju, sudah sadar akan hal ini. “Di Jepang, konsumsi perkapita per tahunnya sudah mencapai ratusan kilo gram,” bebernya.
Dikatakannya, sosialisasi Gemar Ikan dikonsentrasikan di kalangan SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain mendorong agar selalu mengonsumsi jenis ikan laut dan tawar, sosialisasi ini juga mengenalkan aneka olahan ikan. “Mungkin banyak yang menghindari ikan karena durinya. Jadi dengan makanan olahan ikan, konsumen tidak perlu khawatir dengan duri,” imbuhnya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo juga mengimbau agar para tua memberi produk ikan pada menu makan sehari-hari. Selain kaya gizi, cara ini juga bisa menghemat biaya belanja karena harga daging sapi dan ayam terus melejit. “Protein ikan tidak kalah dari daging. Bahkan bagus buat anak. Bisa bikin cerdas,” tandasnya. (MJ-007)

Comments are closed.