GROBOGAN, Mediajateng.net – Sungai Tuntang Kabupaten Boyolali – Kabupaten Grobogan jebol di tiga titik. Hak tersebut terjadi lantaran hujan deras yang terjadi di daerah hulu Pegunungan Kendeng Selatan sejak Minggu (9/10) sore hingga Senin (10/10) dini hari.
Sekitar 2.050 rumah penduduk dan ratusan hektare lahan pertanian di tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan tergenang banjir setinggi 0,5 meter – 2 meter. Tiga rumah diantaranya hanyut terbawa arus.
Banjir juga memutuskan arus lalulintas antara Gubug-Juwangi Boyolali, karena ruas Jalan Raya di Kemiri tergenang setinggi 1 meter dan menggenangi ruas jalan raya Gubug-Salatiga di Desa Kuwaron setinggi 50 cm.
Rumah yang tergenang tersebut berlokasi di Desa Kemiri sebanyak 450 rumah, tiga diantaranya hanyut, Ngroto 350 rumah, Papanrejo 300 rumah, Rowosari 300 rumah, keempatnya Kecamatan Gubug. Kemudian di Desa Tinanding Kecamatan Godong 350 rumah, Tanggirejo dan Sukorejo Kecamatan Tegowanu 300 rumah.
Musibah bencana banjir tersebut terjadi sekitar pukul Senin (10/10) 01.30 WIB. Pagi itu elevasi Sungai Tuntang melebihi ambang setelah di daerah hulu Pegunungan Kendeng Selatan Salatiga dan Kabupaten Semarang serta di Kecamatan Kedungjati, Gubug, Tegowanu, Godong diguyur hujan deras sejak Minggu sore. Karena tidak mampu menahan arus, tanggul Sungai Tuntang di Desa Ngroto, Papanrejo dan Kemiri jebol masing-masing 20 meter dengan kedalaman 2 meter. Air keruh berwarna kuning tersebut langsung masuk ke pemukiman penduduk dan menyapu tiga rumah warga Desa Kemiri hingga hanyut.
Mendapat laporan terjadi banjir, BPBD setempat pagi itu langsung mengerahkan satu tim SAR dan tiga perahu karet untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. “Siang harinya kami membuka dapur umum di tiga titik di Kecamatan Gubug dan dua titik di Kecamatan Tegowanu,” kata Kepala BPBD Grobogan Ir Agus Sulaksono MM saat ditemui di lokasi banjir. (MJ-070)
Comments are closed.