Media Jateng, Ungaran – Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan tumbuh kembang anak tidak maksimal. Hal tersebut bisa mengakibatkan gangguan kognitif.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk & Keluarga Sejahtera DP3AKB Kabupaten Semarang Ganti Sumiati, SKep.NS, MM.
“Karena itu, kita harus mencegah stunting pada anak,” tegasnya saat berbicara pada kegiatan bertajuk Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Semarang, Minggu (21/1).
Acara tersebut digelar BKKBN bersama mitra kerja anggota Komisi IX DPR RI Tuti N Roosdiono.
Lebih lanjut Ganti menegaskan, Pemkab Semarang bertekad menjadi daerah zero stunting pada tahun ini.
“Target nasional tahun ini yakni 14 persen, tapi untuk Kabupaten Semarang ditarget bebas stunting,” ungkapnya.
Sementara Tuti N Roosdiono menegaskan, saat ini kita semua tengah menyongsong Indonesia Emas pada 2045. “Maka persoalan stunting harus diselesaikan. Jangan ada generasi stunting pada masa keemasan,” tegasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, SH mengapresiasi upaya Tuti untuk terus menyuarakan persoalan stunting pada masyarakat.
“Persoalan stunting sudah menjadi perhatian besar. Harus ada upaya bersama untuk menanganinya,” tambah Eka.
Acara tersebut diikuti lebih dari 200 peserta. Pada penutupan, dibagikan hadiah doorprize untuk yang beruntung.(MJ/60)