SEMARANG, Mediajateng.net – Superman Is Dead (SID) terus konsisten terhadap pergerakan menolak perusakan lingkungan. Dalam setiap aksi panggungnya, band asal Bali tersebut terus meneriakkan mencintai lingkungan, sebagaimana ketika tampil di Universitas Semarang (USM), Sabtu (16/10) lalu.
Jerinx Drum, Ekka Rock Bass, dan Bobby Kool Guitar Vocal selalu kompak menyarakan penolakan tentang perusakan lingkungan yang marak terjadi di Bali, Jawa Tengah dan daerah lain.
Sebelum manggung, Bobby Kool mengatakan jika banyak daerah yang kini rusak akibat penguasa daerah yang serakah. Selain Bali menurut pentolan SID ini juga menambahkan jika pengrusakan lingkungan dengan dalih modernisasi dan pembukaan lapangan kerja tidak melihat efek jangka panjang rusaknya bumi Indonesia. “Reklamasi di Telok Benoa akan membuat sebagian Bali banjir, kami menyuarakan penolakan itu. Banyak teman-teman outsider dan lady rose ( nama fans SID,red) dari daerah lain sangat peduli. Tapi jangan lupa di daerah kalian tidak ada lagi lahan hijau yang merupakan tanah resapan yang lambat laun akan menimbulkan bencana alam,” katanya sebelum menyanyikan lagu berjudul Ketika Senja.
Beberapa lagu yang dinyanyikan SID memang dimainkan dengan musik yang keras dan menghentak. Namun lagu-lagu dengan judul Bulan dan Ksatria, Kami Adalah Belati, Kita Luka Hari Ini, Luka Indonesia, dan Water Not War diciptakan dengan lirik mengguah generasi muda agar peduli terhadap lingkungan dan melawan segala jenis pengerusakan lingkungan. Nomor-nomor lagu tadi pun dinyanyikan dengan harapan para generasi muda mau bangkit dan melawan kerusakan yang ada. “Jangan lupa di tempat kalian masih banyak kepala daerah yang menjual alam dengan membangun pabrik. Kita adalah generasi muda penerus bangsa, akankah kita diam jika bangsa kita dirusak oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab,” tambah Ekka, yang menambah meriah ribuan penggemarnya yang datang.
Jadilah Legenda menjadi lagu lainnya yang dibawakan dengan pesan-pesan moral yang sangat tinggi. ” Kita belum bisa menikmati alam kita dan semua yang kita miliki, kita masih tertindas dalam kemiskinan dan kebodohan,” tambah Bobby. (MJ-069)
Comments are closed.