SEMARANG, Mediajateng.net – Universitas Negeri Semarang (UNNES) akhirnya meniadakan sumbangan pengembangan institusi (SPI) bagi mahasiswa baru dari jalur seleksi mandiri.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UNNES Prof Fatkhur Rahman, M.Hum., menyikapi protes dari ribuan mahasiswanya beberapa waktu lalu. Dalam penjelasannya, Rektor menyampaikan kronologi awal mula diberlakukannya SPI sebagai bentuk subsidi silang. “SPI hanya bagi yang mampu dengan besaran sukarela,” terang dia, kemarin.
Pihaknya pun menyampaikan bahwa pemberlakuan SPI telah sesuai jalur dan tidak keluar dari garis yang dibentangkan oleh Kemenristekdikti. “Sesuai dengan aturan, SPI diperbolehkan. Tapi karena ditolak mahasiswa, pihak kampus akhirnya mengakomodir dan tidak melakukan pungutan SPI,” jelas dia.
Untuk tahun ini, UNNES membuka seleksi mandiri terhitung pada Rabu (1/5) kemarin, hingga 14 Juli mendatang dengan kuota 1.825 orang mahasiswa baru. Fatkhur Rahman menjelaskan bahwa SPI sebagai pemberian subdisi bagi mahasiswa yang mampu ke mahasiswa yang tidak mampu. “Kalau tidak mau memberi sumbangan ya bisa ditulis Rp 0 pada formulir yang ada. Tapi karena desakan dari mahasiswa, akhirnya SPI kami hapuskan,” timpalnya.
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Mediajateng.net bahwa Aliansi Mahasiswa UNNES Bersatu melakukan demonstrasi di depan gedung rektorat pada Kamis (26/5). Mereka menyampaikan penolakan pemberlakuan SPI atau biaya peningkatan mutu dan prestasi kemahasiswaan (BPMPK) bagi mahasiswa baru melalui jalur mandiri, mereka juga menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT). Sebelum akhirnya mereka menyuarakan aspirasi, terlebih dahulu ribuan mahasiswa tersebut melakukan longmarch dari depan Fakultas Ilmu Keolahragaan. (MJ-069)
Sah! SPI UNNES Dihapuskan
