Ribuan Masjid Dan Mushola Di Semarang Belum Bersertifikat

SEMARANG, Mediajateng.net, – Banyaknya tanah wakaf di Kota Semarang yang belum bersertifikat menjadi perhatian serius untuk ditindaklanjuti. Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, dari sekitar 3.000 masjid dan musholla yang ada di Kota Semarang, baru 5% yang sudah bersertifikat.

Untuk itu, Walikota Semarang mengundang Dewan Masjid Indonesia, Badan Wakaf Indonesia, pengurus Pondok Pesantren di Kota Semarang, Kanwil ATR/BPN Jawa Tengah, serta ATR/BPN Kota Semarang dalam rangka untuk melakukan sosialisasi layanan percepatan pensertifikatan tanah wakaf dan tempat peribadatan yang ada di Kota Semarang, Rabu (21/11).

Bertempat di Ruang Lokakrida, Gedung Moch. Ichsan, Balaikota Semarang, Walikota yang akrab disapa Hendi ini menegaskan, layanan percepatan pemberian sertifikat tanah wakaf yang diupayakannya itu adalah merupakan respon atas pesan Presiden Jokowi.

Dirinya menuturkan jika Presiden Jokowi menekankan untuk adanya perhatian terhadap pondok pesantren, masjid, musholla, serta tempat peribadatan lainnya yang belum memiliki sertifikat.

“Jadi tentu saya berterima kasih atas komitmen BPN yang berkenan bersama kami mendorong adanya percepatan pensertifikatan tanah wakaf hari ini demi kemaslahatan umat,” tutur Hendi.

Adapun, kepala Kantor Perwakilan ATR/BPN Provinsi Jawa Tengah, Jonahar mengapresiasi sikap Walikota Semarang yang secara cepat merespon komitmen BPN dalam melakukan percepatan pensertifikatan tanah wakaf.

“Baru kemarin saya berdiskusi dengan beliau terkait ini, Alhamdulillah langsung ditindaklanjuti. Dan kegiatan seperti ini menjadi yang pertaman di Indonesia,” tutur Jonahar yang disambut tepuk tangan peserta sosialisasi yang hadir.

Jonahar mengatakan, mulai minggu depan layanan percepatan pensertifikatan tanah wakaf akan segera dilakukan. Di sisi lain Jonahar juga menegaskan jika Kanwil ATR/BPN Provinsi Jawa Tengah berkomitmen penuh untuk memastikan layanan percepatan pensertifikatan tanah wakaf tersebut berjalan dengan semestinya.

“Insya Allah tidak akan ada lagi kasus Nadzir datang ke kantor pertanahan sampe empat kali, kepala kantornya akan langsung saya marahi”, janji Jonahar. (ot/mj)