Seni dan Budaya

Puluhan Band Ikuti Live Audition Kendal Expo 2016

×

Puluhan Band Ikuti Live Audition Kendal Expo 2016

Sebarkan artikel ini

KENDAL, Mediajateng.net – Menuju Kendal Expo 2016, Komunitas Musik Kendal (KOMIK) melakukan live audisi band pengisi. Puluhan band Kendal unjuk kebolehan di cafe Walet Pondok Ijo weleri, Minggu (14/8) yang berlangsung dari pagi hingga larut malam.
Aksi para musisi asli Kendal tersebut atas inisiasi Komunitas Musisi Kendal (Komik), yang memang sudah beberapa kali dipercaya panitia Kendal Expo untuk mengelola panggung pertunjukan musik dalam perhelatan tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Kendal. “Ini barangkali menjadi ajang serius yang patut diapresiasi. Memajukan musik di kota kecil semacam Kendal ini, bukanlah perkara mudah,” tutur Budi Spydol, salah satu juri, saat ditemui selepas acara.
Menilai penampilan peserta, Budi mengungkapkan bahwa sebagian peserta masih terlihat canggung di atas panggung. Menurut Budi, ajang ini juga menciptakan nilai-nilai edukasi dalam setiap kali band usai menyajikan lagu. “Kami ingin memberikan masukan agar kelak akan lebih baik dalam menampilkan musik,” tutur Budi, yang tercatat bertahun-tahun menjadi pengajar musik di beberapa sekolah, di antaranya di SMP N 1 Cepiring Kendal.
“Cukup beragam aliran musik yang ditawarkan dari beberapa band peserta audisi. Bagi saya ini aset besar bagi khazanah musik di kota Bahurekso ini. Sungguh, saya punya mimpi dan harapan besar, jika selanjutnya para musisi, band-band di kota ini dikelola dengan baik, pastinya akan sedikit mengubah nasib dunia musik di kendal ini,” ungkap serius Dadang Syarifudin, salah satu juri, gitaris muda Kendal.
Sementara itu, Setia Naka Andrian, Ketua KOMIK mengungkapkan, live audisi tersebut juga dalam rangka mengenali lebih jauh potensi musik yang sedang berkembang di Kendal. “Apa sebenarnya yang harus dilakukan dalam menghadapi segala persoalan yang menyelimuti dunia musik di Kendal ini. Potensi sebenarnya ada, hanya perlu digali saja. Band-band dan musisi pun tentu banyak, namun terkadang kurang sedikit kesadaran untuk bersama-sama menjunjung tinggi proses kreatif untuk melakukan aktivitas bersama. Ini penyakitnya, masih ada sebagian besar yang merasa ngartis, dan kurang mau mengenal lingkungan luar di luar komunitasnya atau di luar kelompok (bandnya) atau bahkan di luar tongkrongannya. Saya rasa begitu,” tutur pria yang akrab disapa Naka.
Ditambahkan Naka, penyelenggaraan event kali ini akan menjadi embrio event selanjutnya. Misalnya saja, terkait proses penyeleksian sebuah ajang semacam Kendal Expo 2016 ini, Komik kelak akan mengemas lebih menarik dan lebih serius lagi, setelah melihat beberapa kondisi yang terjadi saat penyeleksian kali ini. “Kelak, mental akan kami bidik lebih mendalam. Sebenarnya musisi-musisi muda Kendal sudah punya kualitas dan arah yang jelas dalam memainkan musiknya. Materi bermusik memenuhi, namun mental kadang masih kurang berani, grogi muncul di sana-sini. Maka kelak, kami akan menyelenggarakan karantina terlebih dahulu bagi band yang akan diaudisi live. Karantina didampingi oleh para tutor berkompeten dalam bidangnya, mengenai musik secara umum, dan lain sebagainya. Upaya lain pun kami lakukan melalui banyak program dari Komik untuk sedikit menyegarkan napas pergerakan musik di Kendal, misalnya program KomiKlinik, Komik Goes to School, KomiCoustic dan lain sebagainya, semoga. Kami butuh bantuan segenap pihak, terutama bagi musisi-musisinya,” pungkas Naka. (MJ-017)