“Saya , bersama istri dan kerabat hendak ke Terboyo tapi sampai di Jalan Setiabudi, tiba tiba diturunkan dengan alasan mogok, ” Ujarnya
Dari halte jalan Setiabudi korban dan penumpang lainya oleh petugas BRT disuruh menunggu bus berikutnya. Ketika bus berikutnya datang korban dan penumpang lainya langsung naik, dan ternyata bus tersebut juga sudah penuh.
“Karena bus kedua penuh, kondektur berteriak pada penumpang untuk turun. Saat itu saya hendak turun, tapi badan dan kepala saya terjepit pintu, saya langsung gedor-gedor,” katanya.
Setelah bisa keluar korban mengatakan kalau pelayanan BRT buruk. Tidak mengetahui kalau ada penumpang yang terjepit. Mendengar hal tersebut kondektur bus pertama yang bernama Deny Andrian langsung memukul kepala korban. Saat itu sebenarnya mau membalas tapi oleh rekannya sesama yang bernama Luki, korban dipegang dan diinjak kakinya.
“Dipukul kepala saya langsung berdarah, mau saya balas, saya dipegangi oleh rekan lainya,” kata Budiyono di Ruang SPKT Polrestabes Semarang.
Akibat kejadian itu korban mengalami luka pada dahi dan kaki akibat pukulan dan injakan. Selanjutnya korban langsung ke RSUP dr Kariadi untuk menjalani pemeriksaan. (MJ-303)