Promosikan Potensi Desa, Bupati Arif Adakan Kegiatan ‘Mubeng Kebumen’

Kebumen, mediajateng.net – Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan unik, ‘Mubeng Kebumen’ atau Muter Kebumen. Untuk pertama kalinya kegiatan ini diadakan di Rumah Budaya, Desa Tresnorejo, Petanahan, Rabu (22/12/2021).

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, pihaknya sengaja membuat kegiatan Mubeng Kebumen, tidak lain untuk mengangkat dan mempromosikan segala potensi yang ada di desa. Baik dari sisi kearifan budayanya, sumber daya alamnya, dan juga kemajuan SDM-nya.

“Dengan Mubeng Kebumen ini kita ingin membangkitkan lagi semangat gotong royong, semangat untuk menghidupkan kembali budaya masyarakat desa yang dikenal dengan kearifannya. Kita ingin, masyarakat yengkuyung bareng membangun desanya masing-masing agar maju dan mandiri,” ujar Bupati.

Bupati menyebut, ada 449 desa di Kebumen, semuanya punya potensi yang berbeda-beda untuk bisa dikembangkan. Dengan kegiatan Mubeng Kebumen ini, Bupati berkeinginan untuk bisa berkunjung ke semua desa yang ada di Kebumen, agar semakin tahu apa saja potensi-potensi yang bisa digali dari desa untuk kesejahteraan masyarakatnya.

“Seperti halnya di Desa Tresnorejo, ini ternyata dikenal dengan kebun anggurnya. Jadi warga di sini ramai-ramai tanam anggur, ini kalau dikelola lebih serius lagi, bisa melahirkan desa wisata agrobisnis. Belum lagi kebudayaan di sini juga kental, ada Janengan, Jaran Kepang, ada Rumah Tari juga, bisa dipadukan dalam satu paket wisata desa,” terang Bupati.

Di masa kepemimpinannya, Bupati bertekad untuk melepaskan Kebumen dari predikat Kabupaten termiskin di Jateng. Berbagai program pemerintah terus diarahkan dalam hal pemberdayaan masyarakat. Salah satunya Mubeng Kebumen dengan mempromosikan potensi desa ke masyarakat.

“Kita promosikan potensi desa melalui saranan publikasi yang sudah disediakan di Kominfo. Kegiatan ini akan terus berlanjut, desa-desa tidak harus mewah-mewah untuk mengadakan kegiatan ini, kita bisa berbincang-bincang santai atau ngopi bareng dengan warga, itu sudah cukup, yang penting ada potensi ditampilkan,” jelasnya. (MJ/50)