Banjarnegara, mediajateng.net – Promosikan Desa Wisata, Desa Pekasiran gelar acara grebeg maulud dan festival kuliner khas Desa Pekasiran, Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara.
Kegiatan berlangsung selama 2 hari dimulai Jumat 26 November hingga 27 November 2021, dengan beberapa rangkaian kegiatan, salah satunya penanaman pohon, grebeg maulud dan festival khas Desa Pekasiran.
Saat di konfirmasi mediajateng.net, A. K. Wardani menuturkan “Indonesia Tidak Akan Besar Karena Obor di Jakarta, Tapi Akan Bercahaya karena Lilin di Desa”.
Melalui releasnya A.K. Wardani sebagai pendamping Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP) bersama sahabatnya Albait Fikri.
A.K. Wardani menambahkan bahwa kegiatan Grebeg Maulud merupakan rangkian kegiatan pengembangan desa wisata.
Menurutnya dalam kehidupan harus memperhatikan hablum minAllah, hablum minannas, dan hablum minal ‘alam.
Tiga perkara ini bernilai ibadah dan merupakan misi kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
A. K. Warsani menegaskan tiga hal tersebut yang menjadi konsep kegiatan tersebut, yang selaras dengan pemikiran Ahlussunah Wal Jama’ah.
“Dengan implementasi kegiatan pengajian, sholawatan, pameran kuliner, folk and heritage dan tanam pohon sebagai wujud cinta terhadap alam,” Tutur A.K. Wardani yang juga sebagai Ketua Ikatan Pemuda Desa (IPDA) Indonesia.
Saat dikonfirmasi secara terpisah Kepala Desa Pekasiran, Muhammad Ali, mengatakan “Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut pelatihan SDM Pemuda Desa Pekasiran bersama masyarakat yang di adakan oleh Disporapar Provinsi Jawa Tengah.”
Kades Ali berharap dengan adanya kegiatan Grebeg Maulud bisa memompa semangat warga Desa Pekasiran dalam mengembangkan Desa Wisata.
Kades Ali menambahkan dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini antara lain: pengajian, sholawatan dalam rangka mengharap syafaat Nabi Muhammad serta mendapatkan ridho Alloh SWT, pemaran kuliner Desa Pekasiran sebagi bentuk kegiatan mengembangkan ekonomi melalui bisnis kuliner.
Selain itu diadakan pula penanaman pohon sebagai bentuk kecintaan terhadap alam, sebagai upaya melestarikan alam, dan penampilan karya seni untuk menghidupkan kebudayaan nenek moyang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin SPd MPd, didampingi Kepala Disdparbud Agung Yusianto, beserta rombonan lainya, yang juga ikut memberikan penilaian kuliner khas Desa Pekasiran serta menanam pohon di Wilayah Telaga Dringo.
Plh Bupati menutirkan kegiatan tersebut perlu di lestarikan apa lagi ada rangkian penanaman pohon yang merupakan bentuk cinta terhadap alam.
“Dulu saya pernah menanam pohon di wilayah Telaga Dringo ini, memang pemandanganya sangat bagus dan kelestarian alam perlu kita jaga,” tutur Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, SPd MM.
Selain itu, tempat wisata Telaga Dringo memiliki peninggalan sejarah berupa makam beberapa wali dan pemandangan yang indah, dengan sebutan Ranu Kumbolonya Jawa Tengah.
Jika ingin berkunjung atau berkemah di Telaga Dringo, pastikan untuk tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan tetap terjaga.
Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Tetap memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius. (MJ/50)