GROBOGAN, Mediajateng.net – Kebakaran maut di Desa Cekel, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, diduga disebabkan lantaran api dari lilin yang menyambar uap bensin yang tersimpan di dalam kios kelontong milik Putri Putri Kusmiyati. Lilin dinyalakan lantaran kondisi sekitar Dukuh Jati saat kejadian dalam kondisi padam listrik.
Saksi Anjar, remaja desa yang berhasil menyalamatkan nyawa Putri Kusmiyati pemilik kios dan kedua adik pemilik warung yakni Safitri Puji Lestari dan Aulia Ayuningsih, mengungkapkan, saat dirinya masuk dan berusaha menyelamatkan korban kebakaran kondisi kios sudah terbakar cukup besar.
“Api kemungkinan dari lilin karena lampu saat itu mati. Yang jelas, saat saya masuk, kondisi dalam ruang sudah lumayan besar. Saat saya melihat Rista, saya yakin dia meninggal. Jadi saya berusaha menyelamatkan tiga orang lain yang masih ada di dalam kios,” ungkapnya.
Usaha penyelamatan tidak berjalan mudah. Pasalnya, saat akan keluar kondisi api semakin besar sehingga menutup jalan keluar. Karenanya, saksi Anjar memilih menjebol dinding belakang kios. Setelah berhasil menyelamatkan tiga orang, Anjar hendak berusaha masuk, namun api sudah mengepung bangunan sehingga niatnya mengambil Rista diurungkan.
Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning, didampingi Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Eko Adi Pramono mengungkapkan, hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.
“Kita masik lakukan lidik kasus kebekaran yang membuat satu orang meninggal dan tiga orang luka bakar,” ungkapnya.
Eko menambahkan, pemeriksaan dilakukan juga untuk mengetahui penyebab kebakaran yang tidak saja mengakibatkan kerugian material puluhan juta namun juga korban jiwa. “Penyebab kebakaran masih dalam lidik,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni mengungkapkan, untuk membantu keluarga korban, pemerintah Kabupaten akan memberikan santunan kematian. “Mulai saat ini, Pemkab akan memberikan uang santunan sebesar Rp 1 juta kepada warga yang meninggal,” ungkap Bupati disela menerima audiensi pengurus PWI Kabupaten Grobogan.
Sedang, korban luka, pemerintah sedang melakukan koordinasi terkait kemungkinan biaya rumah sakit ditanggung oleh pemerintah. “Bantuan biaya perawatan di RSUD Purwodadi,” tambahnya. (MJ-070)