Peternak Grobogan Menangis, Harga Ayam Berubah

GROBOGAN, Mediajateng.net – Di Pasar peternak, harga ayam merosot tajam. Dampak perubahan harga yang berpotensi mengakibatkan ruginya pelaku usaha peternakan, juga dialami peternak di Kabupaten Grobogan.

Tomi, pengusaha ternak ayam di Kecamatan Penawangan mengungkapkan harga ayam pedaging di kalangan peternak ayam mandiri merosot ke angka Rp 6.000 per kilogram. Padahal, harga normal Rp 18 ribu per kilogramnya.

“Jadi tidak cuma mersot, tetapi juga terjun bebas,” keluhnya.

“Berubah harga. Dari Rp 18 ribu per kilogram sekarang tinggal Rp 6 ribu per kilogram,” keluh Tomi.

Kondisional tersebut juga berdampak pada peternak ayam hampir menyeluruh di Jawa Tengah. Pasar daging ayam yang dipercaya sangat baik namun saat ini beresiko menyebabkan kerugian bagi peternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan drh. Riyanto membenarkan adanya penurunan harga ayam jenis pedaging (broiler) di kalangan peternak.

Saat dikonfirmasi, Riyanto mengungkapkan dirinya juga mendapatkan laporan yang sama dari peternak di Kecamatan Toroh.

“Memang benar, harganya turun di bawah Rp 11 ribu per kilogramnya untuk di bawah 2 kilogram. Kalau yang di atas 2 kilogram turun menjadi Rp 8 ribu per kilogram. Harga sebelumnya antara Rp 15-18 ribu per kilogram sementara untuk ayam yang sudah diproses menjadi daging di pasaran terjual Rp 25 ribu per kilogram,” jelas drh Riyanto.

Riyanto menambahkan, kerugian paling banyak dialami peternak mandiri. Namun, jumlahnya tidak terlalu berarti.

Pasalnya, para peternak di wilayah Kabupaten Grobogan sendiri beberapa diantaranya mendirikan usaha berbasis kemitraan dengan perusahaan-perusahaan nasional.

“Peternak berbasis kemitraan tidak terlalu rugi terhadap penurunan harga ini, yang rugi justru peternak mandiri,” tambah Riyanto.

Pihaknya mengatakan, turunnya harga ayam ini memang terjadi secara regional dan diperkirakan over stok ayam yang dipicu menjelang hari raya Lebaran 2019 lalu.

Sebelum lebaran, stok ayam terus berlimpah namun meleset dari perkiraan target sehingga terjadi over stok atau barang melimpah. Untuk solusinya, Riyanto menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait dengan turunnya harga ayam tersebut.mj-ag