Petani Brambang Tanam 10 Hektar Sawah

GROBOGAN-Mediajateng.net

Sektor pertanian di Kabupaten Grobogan tidak pernah mati. Disela musim tanam (MT) 1 ke MT 2, memilih menanam bawang merah.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Edhi Sudaryanto, ditemui diruang kerjanya, Selasa (14/3) menjelaskan, penanaman bawang merah merupakan langkah petani untuk mengisi tenggat waktu sekitar tiga bulan sebelum masa tanam (MT) 2 dimulai.

“Saat ini habis MT 1. Jadi petani masih menunggu dan melakukan persiapan MT 2. Sebagian petani memanfaatkan masa tunggu dengan menanam berambang atau bawang merah,” ungkapnya.

Dengan menanam bawang merah, maka petani berharap dalam satu tahun bisa melakukan masa tanam hingga empat kali. Namun, satu panenan bawang merah. Tradisi tanam bawang merah, diakui dia, tidak dilakukan seluruh petani dengan luas sekitar 130 ribu hektar.

“Yang menanam bawang merah masih wilayah itu saja yakni Penawangan, Gubug, Godong, Klambu dan sebagian kecamatan Karangrayung serta Toroh. Beralihnya petani kesektor non padi tidak membuat kami khawatir capainya swasembada pangan terganggung,” tambahnya.

“Jika dihitung dari 130 ribu hektar sawah basah, ada 10 hektar yang menanam bawang merah. Hal itu dikarenakan persawahan berambang harus dilakukan di daerah yang agak tinggi namun mudah dimasukan air serta dibuang airnya,” tambahnya

Edhi berharap, saat nanti masa panen tidak terjadi hujan berlebih sehingga harga brambang tidak anjlok. “Memanfaatkan masa sela sangat positif diharapkan mampu menambah pendapatan petani,” imbuhnya.(MJ-505)