Persiapan Pileg dan Pilpres, Golkar Siap Tempur

SEMARANG, Mediajateng.net –  Partai Golkar telah memasang target pemenangan untuk kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 nanti. Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar, Bambang Soesatyo juga mengatakan partainya sudah menuntaskan proses pendaftaran kader-kadernya yang akan maju nyaleg di tingkat DPR RI, DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.

Untuk saat ini saja, partai Golkar sudah memenuhi kuota 100 persen pendaftaran caleg yang disyaratkan oleh KPU.

“Kita sudah 100 persen memenuhi kuota caleg. Total caleg yang kita daftarkan ada 575 orang. Kita targetkan 100 di antaranya bisa lolos ke DPR,” ungkap pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut, usai memberikan kuliah umum di Aula Universitas Semarang, Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Kamis (19/7).

Diluar proses pendaftaran caleg, partainya juga semakin intens menjalin komunikasi dengan parpol-parpol lainnya untuk menentukan figur pendamping Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019 nanti.

Ia mengaku tak khawatir ketika beberapa elite Demokrat bermanuver untuk mencari celah mendekati Jokowi. Peta politik menjelang Pilpres saat ini masih cair. Sebab, menurutnya sejauh ini sudah lima sampai 10 nama cawapres yang dikantongi Jokowi.

Salah satu nama cawapres yang menguat yaitu Ailangga Hartanto yang notabene menjabat Menteri Perindustrian sekaligus menjadi ketua umum partainya.

“Selain itu, ada nama Pak JK (Jusuf Kalla) juga muncul menjadi calon yang kuat. Tetapi kami masih menunggu keputusan MK (untuk mencalonkan JK),” ujarnya.

Ia memperkirakan figur lainnya yang masuk dalam daftar cawapres Jokowi mulai dari Mahfud MD, Budi Gunawan, Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang sampai Nazarudin Umar sebagai Ketua Yayasan Masjid Istiqal. Nazarudin Umar itu juga bagus. Yang penting wakilnya Pak Jokowi jangan dari orang Singapura atau Amerika,” terangnya sambil berseloroh.

Bamsoet juga melihat parpol koalisi pendukung Jokowi kian solid untuk menentukan arah kebijakan politiknya untuk Pilpres. Pihaknya tak masalah bila akhirnya Jokowi tak menggandeng kader partainya untuk menjadi cawapres di tahun depan.

“Kita sama dengan PKB. Jika PKB sudah menyiapkan dukungan tegas untuk Pak Jokowi. Dari Golkar, dipilih jadi cawapres maupun tidak, kita tetap dukung Pak Jokowi,” bebernya.

Ia pun mendorong semua pimpinan parpol koalisi agar segera menyatukan visinya. Sehingga bisa memberikan kepastian arah politik Indonesia sekaligus menentukan arah bisnis dan investasi. “Karena dari peta koalisi akan terlihat, siapa lawan siapa kita bisa cepat membaca kearah mana bangsa ini akan berjalan,” cetusnya.

“Sebaiknya Demokrat gabung dengan Gerindra, PAN dan PKS. Biar jadi empat parpol lawan enam parpol. Apakah mereka mau merealisaikan atau tidak, itu urusan mereka nanti,” tandasnya