Dalam kesempatan tersebut Mujiburrohman menambahkan, tentang bongkar muat. Di gedung baru tersebut bongkar muat ikan hanya menampung 2-3 truck saja, sedangkan selama ini lahan lama mampu menampung 20-23 truck sehari. Menurutnya,pasar yang sekarang ini ditempati masih bagus, tinggal di optimalkan saja.
“Pemerintah selalu bilang yang penting dipakai dulu, renovasi menyusul, kata mujiburrohman mengutip penyataan orang dari pemerintah kota. Padahal omset pedagang di Pasar ikan ini dalam sehari bisa mencapai Rp 2 Milyar/ hari.
Sementara itu anggota tin Advokasi Paguyuban Pasar ikan Rejomulyo, Slamet Hariyanto mengatakan bahwa pemkot diharap bisa meninjau ulang kembali kebijakan yang akan memindahkan di lokasi baru.
“Saya dan teman-teman pendamping lainya akan tetap bertahan di pasar lama bersama pedagang jika dalam waktu yang disepakati tidak ada titik temu, apapun yang akan terjadi, kami siap” ungkap Slamet.
Dirinya juga sudah siap menjelang deadline relokasi, termasuk jika adanya ancaman dan intimidasi dari pihak manapun. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan para pedagang secara begiliran mengadakan patroli di sekitar pasar lama
“Patroli untuk jaga-jaga aja, terutama mewaspadai amcaman kebakaran, pedagang sudah antisipasi, jika ada pengancaman , kami pastikan akan tempuh lewat jalur hukum,” Pungkasnya. (MJ -303)
Comments are closed.