“Saat itu saya masih remaja, kelas 2 atau 3 sekolah menengah pertama. Terakhir mengikuti kejuaraan sewaktu di Darwin, Australia. Jumlah medali secara keseluruhan ada 12,” Ujarnya kepada sejumlah wartawan Selasa (30/8).
Ironisnya, prestasi keemasanya justru bertolak belakang dengan kondisinya sekarang. Dia bersama seorang temannya bernama Mamang Rudi Asmoro (21) warga Jalan Jeruk, Kelurahan Lamper, Semarang Selatan ditangkap petugas kepolisian dari Polsek Pedurungan Semarang.
Keduanya kedapatan mencuri sebuah sepeda motor milik Nurudin (18), warga asal Kabupaten Batang Jawa Tengah yang tinggal kos di daerah Pedurungan Kidul Semarang, pada Senin (15/8) lalu.
Bagus mengaku terpaksa mencuri lantaran merasa sakit hati atas apa yang dialaminya semasa menjadi atlet. Ia sempat dijanjikan akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh pemerintah atau Persatuan Angkat Berat, Binaraga dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI).
“Saya dulu ditelantarkan pihak Pemerintah dan pengurus angkat besi Jawa Tengah. Dijanjikan kalau juara dijanjikan akan diangkat jadi PNS,” tuturnya saat berada di Mapolsek Pedurungan Semarang.
Kini nasi sudah menjadi bubur, Bagus harus meringkuk dibalik Jeruji ruang tahanan Mapolsek Pedurungan.
“Seharusnya saya berangkat ikut seleksi Pra Pon, lantaran saya ditangkap obsesi saya tampil di PON mendatang akhirnya kandas,” ujar Bagus lirih (MJ-303)
Comments are closed.