SEMARANG, Mediajateng.net – Sejumlah seniman bersama aktivis LSM, meminta Pemerintah Kota (pemkot) Semarang untuk mengakomodasi seni urban dan konteporer dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMB) Kota Semarang.
Dalam urun rembug antara seniman dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Grobak Art Kos, Jalan Stonen 29, Rabu (31/8) kemarin, Panitia acara Tri Wahyu mengatakan bahwa dalam kampanye walikota terpilih, kebudayaan menjadi poin penting dalam pembangunan. “Namun sayangnya saat ini, hanya ada seni tradisional yang terakomodir, padahal kegiatan seni lainnya bisa dibilang sangat aktif dan patut diperhatikan,” kata dia.
Data yang dikumpulkan Hysteria dalam 2 tahun terakhir terdapat seribuan lebih acara dan bisa dipastikan 70 persen mengandung unsur urban atau kontemporer. Namun karena tidak masuk dalam dokumen perencanaan, ia mengkahawatirkan tidak ada kebijakan yang sistematis untuk pengembangan seni-seni tersebut. “Kami takutnya tidak akan ada kebijakan untuk mengembangkan unsur urban ataupun kontemporer. Kalau bisa, unsur tersebut bisa dimasukkan,” kata dia.
Data dari dokumen RPJMD pada lembar detil anggaran dan perencanaan untuk isu seni budaya diakui masih banyak yang kosong. “Itu artinya dinas terkait belum mempunyai program yang fix dalam lima tahun ke depan, momentum ini sebaiknya dimanfaatkan untuk mendorong kebijakan yang lebih partisipatif terutama terkait isu seni dan budaya,” demikian dikatakan Widi Nugroho dari Pattiro Semarang.
Menurut dirinya kebudayaan dalam dokumen RPJMD masuk dalam urusan wajib. yang artinya ini adalah bidang yang harus ada dalam dokumen kota. Adapun bidang-bidang yang dianggap seni urban misalnya grafiti, breakdance, mural, sketsa kota dan seni-seni yang berelasi dengan isu kota. sedangkan seni kontemporer misalnya teater modern, seni visual, musik modern dan seni- seni tradisional yang sudah dimodifikasi dengan pendekatan kekinian.
Widi juga mengungkap, pada Oktober mendatang akan ada revisi RPJMD. “Masih ada kesempatan untuk menyampaikan aspirasi teman-teman yang bergerak di seni urban dan kontemporer sehingga terakomodir dalam dokumen perencanaan 5 tahun mendatang,” tegas dia. (MJ-069)

Comments are closed.