Malik Ajak Generasi Muda Maksimalkan Handphone untuk Menulis

DEMAK – Muhammad Abdul Malik Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Demak, Jawa Tengah menggajak generasi muda untuk mengembangkan skill menulis dengan handphone. Menurutnya, pemanfaatan handphone belum sepenuhnya maksimal oleh generasi muda saat ini.

“Era sekarang itu seperti iklan zaman dulu, iklan nokia itu. Dunia dalam genggaman anda. Kita hampir tidak bisa terpisahkan dari handphone atau mobile,” kata Malik di Roemah Kebangsaan, Perum Nusa Indah Permai , Kecamatan Wonosalam Demak,  Sabtu (5/2/2022).

“Ada satu pepatah kalau kita tidak ketemu dengan pacar kita sehari, dua hari, masih kuat. Tetapi kalau kita tidak ketemu dengan hape (handphone) kita lima menit, bingung. Tetapi yang memanfaatkan kecanggihan handphone ini untuk suatu hal, yakni luar biasa,” imbuhnya dalam pelatihan menulis bertajuk Workshop Mobile Reporting yang digagas oleh MPC Pemuda Pancasila Demak, Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( PA GMNI ) serta PWI Demak.

Malik menjelaskan bahwa memproduksi konten saat ini tidak lagi harus menggunakan komputer, yakni cukup menggunakan telepon geggam.

“Sekarang kita tidak perlu perangkat komputer yang gede di rumah. Tidak perlu laptop kemana-mana. Dengan hape ini sudah bisa melakukan semuanya. Merekam bisa, membuat video bisa, menulis bisa,” paparnya.

“Bagiamana memaksimalkan hape kita ini kemudian supaya berdaya guna, merupakan materi dalam workshop ini,” imbuhnya.

Malik menambahkan, bahwa bagi peserta dari anggota PP, dirinya mengajak perlawanan dengan menulis. Dirinya menyadari bahwa skill menulis harus dimiliki setiap anggotanya.

“Tulisan itu lebih tajam daripada pedang. Tetapi kadang di Pemuda Pancasila gagap ketika ada serangan di media sosial,” terangnya.

“Tidak perlu lagi kalau mereka menyerang secara tulisan, kita geruduk kita jotosi. Cukup opini dilawan opini, tulisan dilawan tulisan. Berita dilawan oleh berita,” jelasnya.

Ia memberi semangat kepada anggotanya agar menjalankan organisasi tidak menggunakan emosi semata. Melainkan, dirinya mengajak perlawanan dengan menulis.

“Jangan kita menjadi oraganisasi yang kagetan. Jangan menjadi organisasi yang emosional. Kalau ada tulisan yang merugikan organisasi kita, kita lawan dengan tulisan,” pungkasnya.

Sementara turut hadir perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Demak, Ari Widodo. Ari juga menyemangati para peserta pelatihan mengingat dalam era digital saat ini.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi rekan-rekan. Apalagi di tengah era digital saat ini,” ujarnya sekaligus mewakili H Siswanto Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Demak.

Acara mulai pukul 10.00-18.00 WIB tersebut berjalan interaktif dan santai. Puluhan peserta dari berbagai elemen itu  mengkuti sejumlah materi dari Day Milivich. Yakni Menulis berita, opini, aplikasi handphone, dan menulis opini. (*)