Hukum dan Kriminal

Lagi! Penganiayaan di Tempat Karaoke

×

Lagi! Penganiayaan di Tempat Karaoke

Sebarkan artikel ini

SEMARANG, Mediajateng.net – Kasus penganiayaan di tempat karaoke kembali terjadi. Sehari sebelumnya pria asal Demak babak belur setelah dipukul menggunakan botol bir di karaoke R&B karangayu. Kini kasus serupa menimpa Cahya Adi Purnama (25), warga Sendang Indah Rt 04/03, kelurahan Muktiharjo Lol, Genuk.
Cahya Adi Purnama babak belur setelah dikeroyok dua orang tak dikenal di halaman parkir Virgo Karaoke, Jalan MT Haryono, Semarang, Senin (8/8) sekira pukul 02.30 WIB. Saat berhasil melarikan diri, korban mengaku sempat mendengar tiga kali suara letusan yang diduga senjata api.
Menurut keterangan Cahya, saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), kejadian bermula pada hari Minggu (7/8) sekitar pukul 22.30 WIB, dirinya diajak temannya untuk menghilangkan penat. Kemudian dia berangkat ke tempat karaoke. Sesampainya di room, sudah ada lima orang temannya. “Setelah kumpul, lalu pesan pemandu karaoke, tapi cuma ada lima orang. Karena saya belum kebagian, teman saya mencarikan, dan dapat wanita pemandu karaoke freelance dari Rendevous,” terang Cahya kepada petugas SPKT Polrestabes.
Kemudian sekitar pukul 01.00 WIB, datang dua orang laki-laki tak dikenal dan masuk ke room korban. Dua orang itu langsung terlibat adu mulut dengan wanita pemandu karoke freelance itu hingga sampai ke halaman parkiran. Merasa Pemandu Karaoke Freelance tersebut diperlakukan kasar, korban berusaha menanyakan kepada dua pria itu. Tapi justru pria tersebut langsung menyerangnya. “Yang mukul saya bilang, ‘koe reti rak, iki bocahe bosku!’ (Kamu tahu enggak, ini orang dekat bos saya), usai bilang gitu, saya dipukuli. Saya enggak bisa kabur soalnya saya naik motor sendiri,” katanya.
Saat itu korban tidak bisa berbuat banyak lantaran saat keributan ke lima rekanya kabur. Namun, tak sampai lama dikeroyok korban berhasil lari ke arah Jalan dr Cipto. Saat melarikan diri itulah, korban sempat mendengar suara letusan seperti senjata api sebanyak tiga kali. “Saya enggak tahu siapa yang nembak, saya dengar suara letusan tiga kali, saat saya lari. Saya sempat diteriaki maling juga,” tuturnya.
Akibat dari penganiayaan tersebut korban mengkami luka lebam di mata sebelah kanan, pelipis sobek dan yang paling parah adalah dibagian tulang rusuk sebelah kiri. Dari hasil rongten diduga di sebelah paru-paru kiri ada gumpalan. “Ini rasanya sakit mas, buat makan dan bergerak saja harus pelan-pelan,” kata Cahya sambil terus memegangi rusuknya yang sakit.
Atas kejadian ini Cahya langsung melaporkan kejadian yang baru dialami ke SPKT Polreatabes Semarang. (MJ-303)