Ketika Sampah Menjadi Sedekah

Banjarnegara, mediajateng.net – Dengan cekatan Afnan Faiz Ibrahim (6 tahun) mengais botol-botol plastik sisa jajan minumannya di rumahnya ke dalam kantong plastik besar hitam. Kakaknya, Fatiha Salma Haniyya (9 tahun) tak kalah semangat.

Ia mengumpulkan aneka macam kardus bekas bungkus produk online yang dibeli Bundanya. Dua kakak beradik itu kemudian bergegas menuju halaman masjid Al Iman Baitul Hikmah di RT 01 RW 04 Desa Petambakan Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara. Sampah botol plastik dan kardus bekas yang mereka kumpulkan, dimasukkan ke dalam bak sampah yang sudah tertata rapi di halaman masjid itu, terpisah antara sampah: plastik, kertas, kaca, kaleng dan kardus.

Ya, sudah hampir setahun ini, masjid tersebut membuat program Sedekah Sampah untuk warganya.

Pengelola Sedekah Sampah Ahmad Faesol, Selasa (19/10/2021) mengatakan, ide membuat Sedekah Sampah muncul ketika bulan Ramadhan tahun lalu.

“Awalnya saya resah dengan sampah berserak yang ada di sekitar masjid dan rumah warga. Sering kali sampah dibakar dan membuat polusi tentunya. Lalu saya sampaikan ide ini ke takmir masjid, alhamdulillah disepakati. Jamaah masjid dan warga juga sangat mendukung” jelas Faesol.

Setelah berjalan lebih dari enam bulan, tambah Faesol, kegiatan ini sudah menghasilkan pendapatan untuk kas masjid, meskipun belum seberapa. Setiap kali bak Sedekah Sampah dibongkar, paling tidak menghasilkan uang antara 60 hingga 70 ribu rupiah.

“Memang tidak seberapa, tapi paling tidak ada perubahan perilaku warga, minimal untuk mau memilih sampah agar dibuang sesuai jenisnya, dan yang masih bisa disedekahkan bisa dibawa ke halaman masjid” tambahnya.

Masih menurut Faesol, saat ini ia masih memiliki PR besar dengan sampah kantong plastik yang dijual tidak laku, dibuang atau dibakar sangat mencemari lingkungan.

Ia berharap suatu saat ada upaya atau bantuan dari berbagai pihak untuk mengelola limbah kantong plastik. Ia juga berharap nantinya masjid dan mushola di Desa Petambakan dapat melakukan hal yang sama agar dapat memanfaatkan sampah yang tadinya menjadi musibah, diubah untuk menjadi pemasukan kas masjid dan musola yang bernilai sedekah.

Kepala Desa Petambakan Hery Setyo Pranadi mengatakan pihaknya sangat mendukung upaya warganya tersebut dalam mengelola sampah.

“Ini sangat membantu kami, apa lagi saat ini desa kami juga sedang menjalankan program Kota Tanpa Kumuh atau Kotaku. Saya harap gerakan kepedulian terhadap sampah seperti ini dapat ditiru di masjid atau mushola lainnya” harap Hery. (MJ/50)