PEKALONGAN, Mediajateng.net – Banyak cara dilakukan oknum masyarakat untuk mendapatkan rupiah tanpa menguras keringat. Salah satunya “mengemis” dengan menyodorkan permohonan bantuan. Pelaku biasanya menyambangi rumah warga, kantor SKPD maupun Perusahaan.
Humas salah satu Koperasi di Pekalongan M. Abu, Kamis (30/6) mengatakan selama bulan Ramadhan pihaknya menerima ratusan proposal, rata-rata meminta sumbangan untuk peduli anak yatim piatu, rehab masjid atau mushola namun ada juga yang secara terang-terangan untuk THR. “Banyak modusnya seperti meminta dana bantuan dengan mengatasnamakan pembangunan masjid, musala, panti asuhan, dan hal lainnya,” katanya.
Banyaknya proposal yang masuk membuat bingung, karena harus mengecek satu persatu antara proposal yang bodong dan tidak. Jika proposal tersebut bodong rencananya akan dilaporkan ke Satpol PP setempat. Agar mendapat efek jera sehingga ke depan tidak ada lagi yang main-main mengajukan proposal yang mengatas namakan untuk kepentingan sosial, padahal digunakan untuk kepetingam pribadi.
Dia mengatakan, memang tidak semua proposal bantuan yang diajukan berupa rekayasa. Sebab, ada juga yang memang benar-benar untuk pembangunan rumah ibadah. Oleh karena itu, dia pun mengimbau warga dan lembaga lebih selektif dalam memberikan sumbangan bagi peminta bantuan.
Meski demikian, pihaknya mengaku belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. “Meresahkan saja mas, tapi kami belum melaporkan tindakan tersebut ke pihak berwajib. Kami biarkan saja saat ini,” tutur dia. (MJ-089)
Jelang Lebaran, Pekalongan Banjir Proposal
