GROBOGAN, Mediajateng.net – Kondisi bangunan rusak tidak menyurutkan semangat belajar puluhan siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Bendoharjo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan.
Di bawah kondisi bangunan yang nyaris roboh, mereka tetap semangat belajar untuk mengejar ilmu dan menggapai cita-cita. Bahkan, seperti siswa lain yang bisa mengenyam pendidikan di sekolah yang megah lengkap dengan fasilitas, siswa di SD N 2 Bendoharjo, tetap semangat kendati harus menjalani proses belajar mengajar kendati beresiko kejatuhan atap kelas.
Fadhilah, siswa SD Negeri 2 Bendoharjo, mengaku harus belajar di bawah bangunan sekolah yang rapuh dan membahayakan. “Takut gedung sekolahku akan ambruk karena didinding sudah ambrol dan rapuh,” akunya di sela mendengarkan mata pelajaran agama.
Pengakuan serupa diungkapkan, Arif. Teman satu kelas Fadhilah, belajar di dalam kelas yang rusak tidak dipikirkannya. “Yang penting bisa belajar. Tapi, jika bisa diperbaiki kita senang biar lebih bagus,” akunya.
Sunaryo, Kepala Sekolah SD Negeri 2 Bendoharjo, mengaku, kondisi sekolah yang rusak telah diajukan kepada pemerintah kabupaten. “Kita telah mengajukan perbaikan, namun pihak Dinas Pendidikan Grobogan tapi tidak kunjung diperbaiki. Kendati belum diperbaiki, proses belajar mengajar harus tetap dijalankan sehingga siswa tetap belajar kendati berada di dalam kelas yang rusak,” tambahnya.
Setiap hari, puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Bendoharjo, Kecamatan Ngaringan siswa terpaksa harus belajar di bawah bangunan sekolah yang rusak parah dan nyaris ambruk. “Sebanyak empat ruang kelas yang ditempati para siswa kelas dua, tiga, empat dan lima kondisi bangunan sudah retak dan ambrol. Lantai bangunan rusak hingga berdebu,” imbuhnya.
Penggunaan ruang yang kondisnya rusak, tambah dia, terpaksa dilakukan lantaran sekolah tidak memiliki ruang lain. “Meski kondisi gedung membahayakan bagi para siswa dan menggangu kegiatan belajar mengajar. Apalagi saat musim hujan selain atap bocor kondisi gedung yang retak dan atap rapuh membuat pihak sekolah kawatir. Karena kondisi gedung tidak layak dalam tiga tahun ini jumlah siswa turun drastis,” akunya. (MJ-070)
Comments are closed.