Oleh: Lutfi Azizah, S.Pd.SD
mediajateng.net – Masa darurat covid di Indonesia yang tak kunjung berakhir membuat seluruh kalangan masyarakat khawatir. Pasalnya kasus Covid-19 membuat semuanya menjadi serba sulit mulai dari segi ekonomi hingga pendidikan.
Perekonomian semakin lemah, hubungan sosial semakin menurun yang menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama, Semuanya telah merasakan dampak dari virus Covid-19 ini terutama pada dunia pendidikan.
Pendidikan mengalami perubahan drastis akibat pandemi Covid-19 harus lebih siap menghadapi sistem pembelajaran yang baru.
Pelaksanakan pembelajaran daring adalah salah satu model pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi, karena dalam prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, para pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi.
Penerapan pembelajaran daring ini tentu menuntut kesiapan berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, pemangku jabatan, dan pihak peserta didik itu sendiri.
Pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LSM). Misalnya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, Google, Zoom, dan lain-lain.
Tidak hanya guru saja yang dilema dalam pembelajaran daring, siswa dan orangtua pun mengalaminya.
Dari mulai fasilitas yang tidak memadai hingga kesulitan menerima dan memahami pembelajaran secara daring.
Tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan belajar yang dipicu oleh beberapa faktor: Pertama, siswa yang belum memiliki gadget, siswa yang belum mengetahui banyak tentang penggunaan teknologi, kasus ini banyak terjadi pada siswa tingkat SD.
Guru dalam pembelajaran daring ini juga mempunyai dilema tersendiri, yakni sulitnya mengukur pencapaian pembelajaran karena antara materi yang satu dengan yang lainnya.
Terkadang ada diantara peserta didik yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dan kalaupun ada menyelesaikan tentunya sulit memastikan apakah itu hasil kerjan anak atau hasil kerja orang lain, dalam hal ini tentu orangtua.
Pembelajaran daring di tengah pandemi ini memiliki dilema tersendiri, namun pembelajaran daring merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Pembelajaran daring tentunya memiliki dampak positif dan negatif. Guru, siswa, dan seluruh pihak yang terlibat harus bijksana dalam menyikapi pembelajaran daring yang sedang berlangsung di tengah pandemi ini agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancara sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
*)Lutfi Azizah, S.Pd.SD
Penulis merupakan Pendidik SDN Margasana Korwilcam Dindik Jatilawang kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah