SEMARANG, Mediajateng.net – Setidaknya ada empat tuntunan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam aksinya, Kamis (26/5) di depan rektorat kampus setempat. Melalui Pembantu Rektor I dan II, UNNES mencoba memberi penjelasan.
Empat tuntutan tersebut adalah, penolakan diberlakukannya sumbangan pengembangan institusi (SPI) atau biaya peningkatan mutu dan prestasi kemahasiswaan (BPMPK) bagi mahasiswa baru jalur mandiri. Selain juga menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT), Ahmad Fauzi, selaku koordinator aksi dari ribuan mahasiswa menyerukan biaya kulian tinggi dan tak terjangkau bagi kaum menengah ke bawah. “Kami juga menuntut pihak rektorat melibatkan kami, mahasiswa dalam perumusan dan penentuan kebijakan yang berkenaan dengan kesejahteraan mahasiswa,” tegas dia.
Namun sayang, aksi dari ribuan mahasiswa tersebut tidak disambut Rektor, Prof Fathur Rakhman, karena yang bersangkutan tidak ada. Mereka justru disambut dengan spanduk bertulis “Selamat datang mahasiswa, sampaikan aspirasi, damai berdemokrasi”.
Pihak kampus akhirnya diwakili oleh Pembantu Rektor I, Prof Rustono dan Pembantu Rektor II, Martono. Martono mengemukakan bahwa apa pun yang menjadi tuntutan mahasiswa tidak bisa diputuskan di tempat. “Harus kami rapatkan. Tapi kami berjanji, menghapus permintaan sumbangan yang tertera di website,” terang dia. (MJ-069)
Digerudug Ribuan Mahasiswa, Ini Jawaban UNNES Soal Dana Sumbangan
