Dewan Dorong Percepatan Pembangunan Guna Kemudahan Akses Jalan

SEMARANG, Mediajateng.net, – DPRD Kota Semarang mendukung percepatan pembangunan untuk memudahkan akses jalan dan mengurai kemacetan lalu lintas. Demikian disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Rukiyanto, usai melakukan peninjauan lapangan bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Rabu (15/1).

Peninjauan ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan pembangunan jembatan Srondol – Sekarang dan jalan tembus di Jalan Gatot Subroto – Manyaran. Menurutnya, saat ini lalu lintas di jalur tersebut sangat padat apalagi pada saat jam sibuk. Untuk itu perlu ada kemudahan akses untuk masyarakat agar tidak terjadi kemacetan.

“Dari kondisi lalu lintas di Srondol dan Sekaran, memang perlu sebuah akses yang menghubungkan dua wilayah itu secara langsung. Masyarakat tidak perlu memutar lagi jika mau ke masing-masing wilayah itu,” ujar politisi PDIP tersebut. Dikatakan Ruki, pembangunan jembatan penghubung wilayah Srondol dan Sekaran akan mengurai kepadatan lalulintas.

“(proyek) itu sudah mandeg beberapa tahun. Karenannya kami mendorong untuk Sekaran – Srondol segera di realisasikan,” tuturnya.

Untuk anggaran, pihak legislatif masih menunggu tim appraisal. “Menunggu tim appraisal dulu nanti anggarannya berapa kita baru menyesuaikan,” katanya.

Tidak hanya jalur Srondol – Sekaran, Rukiyanto menambahkan, pihaknya juga mendorong supaya realisasi pembangunan jalur tembus di Jalan Gatot Subroto Manyaran bisa segera terealisasi. Seperti diketahui, saat ini progress dari proyek tersebut baru saja menyelesaikan pembebasan lahan.

“Tim appraisalnya sudah selesai dan ini akan kita bayar,” tuturnya. Anggaran yang disediakan oleh Pemkot Semarang untuk pembebasan lahan tersebut yaitu Rp 60 miliar. “Ini agenda yang bagus untuk mengurai lalulintas,” katanya

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan, pembangunan jembatan Srondol – Sekaran akan direalisasikan di 2020 ini. Proyek tersebut saat ini sudah masuk dalam tahap pembebasan lahan.

“Total ada empat lahan yang kita tinggal bayar dan tinggal menunggu tim appraisal,” ujar Anung – sapaan akrabnya, Rabu (15/1). Dijelaskan Anung, untuk pembaiyaan proyek berasal dari APBN. Dalam hal ini, Pemkot Semarang hanya mempersiapkan anggaran untuk pembebasan lahan saja.

“Pada dasarnya kita akan mensuport penuh apa yang pemerintah pusat lakukan,” katanya. Jembatan Srondol – Sekaran ini juga akan membuka akses Gunungpati dan wilayah Banyumanik.

Setidaknya jembatan tersebut memotong kompas akses dari Gunungpati yang sebelumnya ke Banyumanik harus melewati Ungaran atau Jatingaleh. Begitu juga sebaliknya. Selain itu, pembangunan jembatan juga akan membuka akses pertumbuhan ekonomi di dua wilayah tersebut.

“Juga akan menyambungkan kampus Undip (Universitas Diponegoro) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes),” tuturnya. Aksesibilitas dua wilayah tersebut, lanjutnya, memang sudah ditunggu oleh masyarakat Kota Semarang, khususnya di Sekaran dan Banyumanik.

Adapun rutenya melintasi sepanjang Srondol, Banyumanik, hingga Sekaran, Gunungpati. “Dari Durian Raya (Banyumanik) lewat Simpang Srondol, kemudian ke Sekaran,” ungkapnya. Sementara untuk proses pelelangan pengerjaan juga dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Proses pelelangan dilakukan di pusat, daerah hanya untuk pembebasan lahan,” ujarnya. Untuk anggaran yang disediakan Pemkot Semarang dalam pembebasan lahan, Anung belum menyebutkan secara pasti. “Kita masih nunggu tim appraisal baru anggarannya terlihat,” katanya. (ot/mj)