SEMARANG, Mediajateng.net – Pemerintah Kota Semarang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyepakati penanganan rob secara bersama. Dua langkah yang akan diambil yakni penanganan jangka pendek dan panjang.
Hal tersebut terurai, usai Pemprov Jateng rembugan bareng Walikota Semarang bersama beberapa Kepala SKPD terkait, kemarin. Dalam pengerjaan penanganannya, masyarakat juga bakal turut aktif dilibatkan.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, penanganan jangka pendek rob berupa pembangunan tanggul darurat menggunakan karung plastik. Penanganan praktis tersebut bakal dilaksanakan pada tanggal 20 Mei mendatang. “Pak Gub yang akan memimpin langsung, sekalian upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” kata Hendi.
Namun demikian, Hendi menuturkan bahwa tempat pelaksanaannya belum ditentukan. “Strategi jangka pendek ini prioritas, karena penanganan secara optimal baru bisa teralisasi tahun 2018,” kata Hendi.
Pada pelaksanaan gotong royong membuat tanggul nanti, direncanakan sejumlah alat berat milik Pemkot Semarang maupun Pemprov Jateng bakal diterjunkan untuk mengeruk beberapa titik sungai. “Kalau untuk jangka panjang, kita bangun polder. Untuk tahun ini yang sudah ada DED-nya Polder Banger, yang lain tahun depan.”
Hendi juga mengatakan bahwa saat ini dalam penanganannya, Pemkot Semarang hanya mengoptimalkan pemakaian pompa air, kemudian air dibuang ke sungai. “Meski pompa ini kita nyalakan setiap hari juga sia-sia, tidak bakal teratasi,” kata Hendi.
Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Urip Sihabuddin menambahkan, rob di Semarang harus segera diatasi. Bukan hanya tanggungan pemkot, tapi harus dikerjakan bersama dengan pemprov dan pemerintah pusat. “Pemerintah pusat yang akan bantu dana pembangunan polder,” ucapnya.
Mengenai jumlah anggarannya, Urip belum bisa menentukan besarannya. Saat ini sedang dalam perhitungan. “Kan belim semua DED. Jadi belum diketahui total besaran kebutuhan dananya,” pungkasnya. (MJ-058)

Comments are closed.