SEMARANG, Mediajateng.net – Menurunnya animo masyarakat pada moda angkutan bus pada arus mudik dan balik pada lebaran kali ini menjadi catatan penting Pemerintah, Kementerian Perhubungan khususnya.
Menteri Perhubungan, Ignasius Johan saat melakukan peninjauan arus balik di Terminal Terboyo Semarang kemarin mengungkapkan bahwa turunnya minat masyarakat pada bus harus dijadikan pukulan agar pengelolaan terminal maupun bus ditingkatkan.
Selain melihat kondisi terminal, mantan Dirut PT KAI ini juga melakukan tinjauan posko mudik dan melihat data informasi kedatangan dan keberangkatan bus. Ia pun mengecek dua bus yang akan melanjutkan perjalanan. “Kalau kondisi bus tadi di cek secara random layak jalan,” ungkapnya.
Berdasar pada laporan Kadishubkominfo, Agus Harmunanto, Menteri Perhubungan menegaskan bahwa penurunan jumlah penumpang bus antar kota antar provinsi dari maupun ke terminal Terboyo mengalami penurunan. ” Animo penumpang katanya menurun, nanti secara keseluruhan akan dilakukan evaluasi dulu, saya tidak mau mengungkapkan secara parsial tanggal 18 Juli mendatang akan dibahas,” kata dia.
Keberadaan yang sedemikian parah dan kumuh, lanjut Jonan, juga menjadi salah satu pemicu minimnya minat masyarakat untuk nais bus.
Selain itu, Menhub juga menegaskankan bahwa beberapa terminal bus harus dilakukan pembenahan, hal tersebut merupakan pekerjaan rumah yang besar bagi Pemerintah. Salain itu, Pemerintah pun siap menertibkan bus yang memang tidak layak jalan. Dari pantauan arus balik yang dilakukan Jonan, secara umum kata dia, pada tahun ini arus mudik dan balik di Indonesia berjumlah 17,5 juta orang. Angka tersebut terbagi menggunakan moda transportasi darat, laut dan udara. “Tapi masih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi yang jumlahnya 8 juta orang,” ungkapnya.
Untuk moda angkutan udara atau pesawat, beber Jonan, diangka 5,6 juta orang, angkutan kereta total berjumlah 4,5 juta orang sementara angkutan laut diangka 4 juta orang. Masih tingginya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi menurutnya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kemacetan. ” Secara keseluruhan pengguna transportasi umum meningkat 4 sampai 5 persen, tapi yang menggunakan kendaraan pribadi malah meningkat 50 persen,” bebernya.
Padahal ditahun ini pihak Kementrian Perhubungan melakukan peningkatan kuota mudik gratis 3 kali lipat atau diangka 30 ribu orang, tentunya lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya 10 ribu orang. Namun kuota tersebut tidak dimanfaatkan oleh masyarakat bahkan hanya digunakan diangka 90 persen itu pun tidak habis. ” Pemudik inginnya naik motor atau mobil, kita tidak bisa memaksa. Makanya akan dievaluasi, bahkan kenaikan pemudik motor saja hampir 20 persen, belum lagi yang pakai mobil pribadi. Jadi harus ditanyakan ke Kementrian PU, gimana kesiapannya menyediakan tol dan rencana pembangunannya, “ kilahnya.
Terminal Terboyo yang terkesan kumuh, tidak terawat akibat sering diterjang rob, ia pun menilai jika terminal yang dikelola Pemerintah Kota Semarang itu kurang terawat. Kondisinya sangat memprihatinkan, terminal Terboyo itu aset Pemkot, jadi tanyakan ke Walikota saja karena tanggungjawabnya punya Pemerintah Kota, saya melihat jika kayaknya terminal ini kurang terawat,”” tandas dia. (MJ-069)

Comments are closed.